Kaltengtoday.com, Sampit – Seakan menjadi tradisi setiap berjumpa bulan Ramadan mendekati Idul Fitri sejumlah kebutuhan pokok mengalami kenaikan. Tampaknya hal ini sudah terjadi berpuluh-puluh tahun sudah dan sampai saat ini tidak ada solusinya.
Pasca lebaran, lapak pedagang di pasar tradisional Kota Sampit mulai beroperasi. Kebanyakan warga yang rata-rata kaum Hawa dibuat kaget dengan harga ayam ras yang melambung tinggi.
Baca Juga : Pj Bupati Cek Harga Bahan Pokok Jelang Idul Fitri 1445 Hijriah di Sejumlah Pasar
Misalnya saja, Sri Dahlia warga Kecamatan Baamang yang mengeluhkan harga daging ayam dan sapi mengalami kenaikan yang lumayan banyak. Dia mengaku kaget mengetahui harga ayam potong Rp 65 ribu – Rp 70 ribu per kilogram pada hari kedua Lebaran. Jelasnya kepada Kaltengtoday, Minggu, (14/4/2024).
“Kamis kemarin itu saya ke Pasar Keramat, ayam Rp 65 ribu per kilo. Terus coba lagi ke Pasar Subuh, harga ayam Rp 70 ribu per kilo. Saya diam sambil garuk kepala,” kata Dahlia sapaannya ini.
Harga ayam jika hari normal berkisar Rp 38 ribu sampai Rp 42 ribu. “Masalah ini sebenarnya sudah sejak saya kecil, pasti kenaikan harga kebutuhan pokok itu ketika menjelang Ramadan, saat Ramadan, menjelang Idul Fitri dan selepasnya,”katanya lagi.
Dirinya meminta pemerintah jangan hanya hal ini menjadi tradisi setiap tahun dan keuntungan bagi pedagang saja. Perlu juga dipikirkan kami sebagai masyarakat biasa ini yang memang merasa harga kebutuhan naik saat momentum menyambut Ramadan dan Idul FitrI, Tutupnya. [Red]
Discussion about this post