Kaltengtoday.com, Palangka Raya – Universitas Palangka Raya (UPR) melalui Wakil Rektor Bidang Akademik Dr. Natalina Asi, M.A menyerahkan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) berupa Surat Pencatatan Ciptaan kepada pemenang Lomba Fotografi dan Videografi Tingkat Nasional.
Surat Pencatatan Ciptaan tersebut diterbitkan Direktorat Hak Cipta dan Desain Industri Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam rangka perlindungan ciptaan di bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta.
Natalina Asi menjelaskan, proses pengurusan HKI sampai keluarnya Surat Pencatatan Ciptaan secara khusus merupakan bentuk penghargaan serta apresiasi kepada pemenang lomba dan dalam konteks lebih luas dapat meningkatkan motivasi para pencipta, inovator dan kreator untuk menciptakan karya intelektual.
Baca Juga :Â Dinas PUPR-PKP Dampingi DPRD Batola Meninjau NSD Tujuan Kaji Banding
“Dalam hal kepengurusan HKI pemenang lomba, UPR bersinergi dengan Kanwil Hukum dan HAM Kalteng,” katanya kepada awak media, Jumat (26/01/2024).
Ia menerangkan, untuk menyikapi perubahan dunia yang terus terjadi, perlindungan dan dorongan kreativitas dan inovasi di perguruan tinggi sangatlah penting.
“HKI menjadi fondasi kuat untuk mendorong semangat penelitian dan pengembangan,” ungkap Mantan Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UPR tersebut.
HKI menurutnya akan dapat meningkatkan kredibilitas dan citra lembaga penelitian dan perguruan tinggi khususnya UPR.
“Hal ini berkaitan dengan UPR selaku institusi perguruan tinggi merupakan pusat kegiatan pendidikan, penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan,” ucapnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan, HKI memberikan insentif hukum bagi dosen untuk terus melakukan penelitian dan menghasilkan inovasi.
Selain itu, peningkatan portofolio di UPR, dijelaskannya, dapat meningkatkan reputasi di mata komunitas akademis dan industri, ini dapat menjadi daya tarik tambahan untuk menarik dosen dan mahasiswa berkualitas.
Baca Juga :Â Rektor UPR Salurkan Alat Penunjang Kerja ke Seluruh Unit Kerja
“Kebijakan kurikulum merdeka mendorong dosen dan mahasiswa untuk berkreasi melalui metode yang lebih inovatif dan interaktif sehingga mewadahi ide-ide kreatif, memperlihatkan keterampilan di luar aspek akademik,” tuturnya.
Sehingga, hal tersebut ditegaskannya dapat mendorong untuk melampaui batasan pembelajaran yang konvensional, mengeksplorasi minat dan bakat, serta memberikan ruang berinovasi dan menemukan potensi terbaiknya.[Red]
Discussion about this post