Kaltengtoday.com, Palangka Raya – Tim Satgas Ketahanan Pangan dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah Kalimantan Tengah (TPID Kalteng) melakukan pemantauan harga pangan di pasar tradisional serta distributor yang ada di Kota Palangka Raya dalam rangka menjaga stabilisasi pasokan dan harga pangan.
Pemantauan harga harga pangan dilakukan di sejumlah lokasi, yakni Pasar Besar, Pasar Kahayan, distributor minyak goreng dan gula pasir, distributor dan pengecer LPG serta Gudang Bulog Jalan Tjilik Riwut KM 7 Palangka Raya, Kamis (26/9/2024).
Baca Juga : Tanggapi Inflasi di Juli Lalu, Pemprov Kalteng Adakan Rapat Evaluasi TPID
Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Setda Prov Kalteng Sri Widanarnisaat mengatakan harga bahan pokok di Kalteng khususnya di Kota Palangka Raya terutama Pasar Kahayan harganya masih stabil dan tidak ada kenaikan yang signifikan.
“Memang ada beberapa komoditas yang harganya sedikit berbeda dari satu tempat ke tempat lain seperti bawang merah tetapi rata-rata bawang merah di harga Rp30 ribu per kilo dan bawang putih di harga Rp40 ribu per kilo dan ayam potong di harga Rp37 ribu per kilo”, katanya.
Ia memaparkan, harga gas elpiji 3 kg di distributor Rp 18 ribu per tabung, di pangkalan Rp 22 ribu per tabung. Pemerintah melalui pertamina juga menurutnya telah mensosialisasikan pendistribusian LPG 3 kg agar tepat sasaran.
“Sehingga masyarakat yang membutuhkan tidak dirugikan dengan penjualan yang melampaui target Harga Eceran Tertinggi dan pihak-pihak lain yang menggunakan kesempatan tersebut untuk hal-hal lain selain untuk masyarakat yang diperuntukan menggunakan LPG 3 kg”, jelasnya.
Baca Juga : Keberadaan TPID Perlu di Sediakan Hingga Tingkat Kelurahan
Ia menambahkan terkait ketersediaan beras sampai lima bulan ke depan masih aman dan pemerintah juga punya beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang bersubsidi.
Program SPHP ini menurutnya merupakan beras yang berasal dari cadangan beras pemerintah (CBP) yang disalurkan ke masyarakat lewat skema subsidi sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan.
“Ketersediaan beras di sini sekitar 120 ton dan cukup untuk lima bulan ke depan”, tutupnya. [Red]
Discussion about this post