kaltengtoday.com, Pulang Pisau – Dalam upaya menurunkan angka stunting, Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Pulang Pisau bersama lintas sektor melaksanakan kegiatan Kaji Tiru ke Kabupaten Tapin Provinsi Kalimantan Selatan. Rombongan Tim Kaji Tiru dipimpin oleh Staf Ahli Bupati, Edy P Casmani didampingi Sekretaris melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), Ma’ruf dan perwakilan lintas sektor.
Kepala DP3AP2KB Kabupaten Pulang Pisau dr Bawa Budi Raharja selaku Sekretariat Tim Penurunan Stunting melalui Sekretaris Dinas (Sekdin) Ma’ruf Kurkhi mengatakan dipilihnya Kabupaten Tapin sebagai tujuan Kaji Tiru penurunan angka sunting. Karena di Kabupaten tersebut merupakan salah satu kabupaten yang terbaik dan berhasil dalam penurunan angka stunting dengan signifikan. Dimana kata Ma’ruf, pada tahun 2021 Kabupaten Tapin angka sunting nya 33,5 persen. Padahal kata kata Ma’ruf, pada tahun 2022 angka stunting nya menurun hingga mencapai angka.
” Nah, dari dasar itulah kita melakukan kaji tiru ke Kabupaten Tapin untuk melihat secara langsung aksi-aksi yang dilakukan oleh Kabupaten Tapin, dan bisa menjadi rekomendasi untuk diterapkan di Kabupaten Pulang Pisau, ” kata Ma’ruf menjelaskan
Pada prinsipnya kata Ma’ruf, aksi yang dilakukan sama dengan apa yang telah dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Pulang Pisau. Yakni aksi-aksi yang merupakan Rencana Aksi Nasional atau RAN sesuai dengan peraturan BKKBN pusat diantaranya pemenuhan data yang akurat, membentuk Tim Pendamping Keluarga, pendampingan kepada calon pengantin, pendampingan kepada ibu hamil, pengawasan kepada balita dan dilakukan destinasi atau pembentukan aksi bantuan yang terkenal stunting serta audit kasus stunting.
Baca Juga : Komitmen Penurunan Angka Stunting Terus Digelorakan Pemkab Barsel
” Pada prinsipnya sama. Cuma yang membedakan adalah dalam hal survei yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan 2021. Jadi, surveyor itu, menyampaikan sample sehingga dari Dinas Kesehatan yang merupakan salah satu penanggung jawab survei itu, kemudian membentuk Tim yang diambil dari tenaga ahli gizi juga bekerjasama Poltekkes gizi bersama-sama Tim Surveyor melakukan pengambilan sampel dan kemudian diperiksa oleh Tim Surveyor, dan diperiksa juga oleh Tim dari kabupaten sehingga jika ada perbedaan langsung dilakukan validasi sehingga hasilnya itu betul-betul akurat.
Mereka juga akan mengetahui keluarga-keluarga yang akan dilaksanakan survei. Nah, inilah yang akan kita tiru dan diterapkan di Kabupaten Pulang Pisau dalam rangka menurunkan angka stunting.
Kendati begitu, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan melalui Kabid Kesehatan Masyarakat (Kesmas).
” Pada saat nanti kalau ada survei seperti ini, kita akan menggelar rapat untuk melakukan persiapan dan membuat perbandingan serta ikut terlibat langsung dalam kegiatan survei tersebut.
” Dalam artinya, kita tidak menerima hasil survei mentah-mentah. Tetapi kita juga memiliki data sebagai bahan perbandingan, ” tandasnya
Baca Juga : Bahas Stunting BKKBN Audiensi dengan Wakil Bupati Seruyan
Ma’ruf menambahkan dalam kegiatan Kaji Tiru ke Kabupaten Tapin bersama-sama dinas terkait, salah satu Dinas Kesehatan yang merupakan ujung tombak secara spesifik, meskipun DP3AP2KB sebagai koordinasi atau Sekretariatnya.
” Tetapi kita sangat mengharapkan dari lintas sektor. Bagaimana peran dari Dinas Kesehatan, Dinas Ketahanan Pangan, bagaimana peran dari Dinas Sosial, PUPR dan semua Tim yang terlibat dalam percepatan penurunan angka sunting ini, ” pungkasnya [Red]
Discussion about this post