Kaltengtoday.com, Palangka Raya – Adanya Quantum Leap akibat perkembangan teknologi menurut Anggota DPD RI, Agustin Teras Narang memiliki konsekuensi besar bagi individu, pelaku usaha, maupun pemerintahan.
Catatan tersebut menurut Teras Narang telah ia sampaikan di hadapan ribuan mahasiswa dan pengajar Universitas Terbuka di Palangka Raya, Rabu (9/10/2024).
Kehadiran para mahasiswa tersebut dilakukan secara langsung maupun daring dalam ruang digital dalam Seminar Akademik yang temanya seputar transformasi digital di Kalteng.
“Saya sampaikan, transformasi digital itu sendiri menurut Barry Libert, pemimpin Anaconda, perusahaan teknologi Artificial Intelligence (2016), adalah perubahan yang dibangun di atas fondasi teknologi digital, mengantarkan perubahan unik dalam operasi bisnis, proses bisnis dan penciptaan nilai,” katanya.
Transformasi digital, secara sederhana menurutnya dapat dipahami sebagai proses integrasi teknologi pada semua lini kerja yang mengoptimalkan organisasi dalam melayani pemangku kepentingannya.
Baca Juga :Â Teras Mendorong MPR RI Bahas Isu Kerakyatan
“Dalam konteks pemerintahan, transformasi digital bisa bermakna suatu cara baru pemerintah dalam mengelola kerja-kerja organisasi dan layanan publik secara lebih efektif dan efisien,” ungkapnya.
Ia mencontohkan, misal Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik, e-KTP, penerimaan CPNS dengan sistem CAT(computer assisted test), dan lainnya.
“Dalam konteks Kalteng, transformasi digital menjadi penting dan mendesak. Hal ini karena wilayah Kalteng yang luasnya mendekati 1,5 kali Pulau Jawa dengan jumlah penduduk sekitar 2,81 juta jiwa. Situasi yang membuat layanan publik kerap menjadi tantangan tersendiri,” jelasnya.
Transformasi digital bagi Kalteng merupakan jalan penting dalam menghadirkan kemudahan layanan publik bagi pemerintah kabupaten kota hingga masyarakat yang mesti berurusan ke ibu kota provinsi.
Baca Juga : Â KMHDI Kalteng Silaturahmi dengan Anggota DPD RI, Agustin Teras Narang
“Sebagai contoh juga dengan teknologi komunikasi virtual, rapat dan koordinasi bisa lebih cepat dan mudah digelar. Sebuah penghematan waktu dan APBD yang akan bermanfaat bagi daerah,” tuturnya.
Teras mengajak untuk membayangkan apa bila transformasi digital bisa meluas hingga layanan publik lain seperti pengurusan izin usaha, pendaftaran kerja atau kuliah, belanja, hingga layanan kesehatan. Berapa banyak efisiensi anggaran yang bisa dilakukan.
“Kalteng Digital, Kalteng Harati, sebagai sebuah gagasan tentang daerah yang menjalankan transformasi digital pada seluruh sektor, perlu terus dikembangkan dan diwujudkan. Sebuah konsep smart city dengan smart people di dalamnya,” tegasnya.
Discussion about this post