kaltengtoday.com, Sampit – Bupati Kotim Halikinnor mengatakan, pihaknya terus berupaya mengoptimalkan berbagai program dan terobosan untuk membantu menekan laju inflasi di daerah ini.
Optimalisasi tersebut penting dilakukan dalam rangka meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman agar ketergantungan pasokan bahan pangan dari luar daerah dapat dikurangi masuk ke Kotim.
Dirinya menjelaskan salah satu penyumbang angka inflasi di Provinsi Kalteng yakni Sampit ini bisa saja akibatnya tingginya ketergantungan bahan pangan dari luar daerah. “Banyaknya barang yang masuk tersebut menyebabkan harga naik karena ketersediaan barang yang tidak sepadan dengan tingginya permintaan,” ujar Halikin, Selasa (27/9/2022).
Baca Juga : Â Nah Lho…! Bupati Kotim Halikinnor Merasa Dipermainkan Kontraktor
“Bahkan cabe yang masuk ke daerah kita ada yang berasal dari daerah lainnya. Setiap hari cabe masuk ke Bumi Habaring Hurung ini. Bawang merah hampir 70 persen dari luar ditambah pula bawang putih,” ucapnya.
Karena itu Halikin mengajak semua stakeholders terkait untuk mengambil peran. Ia optimis produksi akan naik jika semua lini berperan aktif.
“Petugas di lapangan seperti penyuluh pertanian dan camat harus memetakan ketersediaan dan kebutuhan, kapan panen, berapa produksi dan lain-lain. Apabila semua wilayah seperti penyuluh (sudah) melaporkan nanti sama-sama (dikoordinasikan) dengan Disperindag,” ucapnya.
Baca Juga : Â Bupati Kotim Halikinnor saat memimpin rapat terkait pelaksanaan, Porprov Kalteng di Rujab bupati Kotim
“Kenapa dengan Disperindag karena distributor wilayah mereka. Semua harus berperan optimalkan selain Dinas Pertanian,” tambahnya.
“Apa yang kita kerjakan mesti berdampak ke masyarakat. Itu yang penting sekali nantinya, makanya saya meminta setiap camat agar terus memetakan dan memantau perkembangan sektor pertanian. Kita ingin fokus ke arah pertanian, sebab ini banyak tidak tersentuh,” pungkasnya. [Red]
Discussion about this post