kaltengtoday.com, Pulang Pisau – Bupati Pulang Pisau Pudjirustaty Narang menghadiri Pembukaan Kegiatan Pelatihan Pemantapan Anggota Taruna Siaga Bencana (TAGANA) di aula kantor Dinas Sosial kabupaten setempat, Jumat (11/11/2022)
Kegiatan tersebut juga dihadiri Asisten II Hj Deni Widanarni, Kepala Dinas Sosial kabupaten Pulang Pisau Eknamensi Tawun, koordinasi Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Dinas Sosial Kalteng, Reimart Yuspanito dan pejabat eselon III, IV dan ASN dan tenaga kerja harian lepas (TKHL) pada kantor Dinas Sosial setempat.
Dalam arahannya, Bupati Pulang Pisau Pudjirustaty Narang menyampaikan bahwa hakekat dari tujuan penanggulangan bencana adalah untuk mengurangi dan menekan dampak resiko bencana terhadap masyarakat.
Baca Juga : Â Anggota Dewan Wajib Dukung Pencegahan dan Penanganan Bencana
Oleh karena itu kata Bupati, segala aspek maupun proses yang terkait dengan upaya-upaya penanggulangan bencana bertujuan untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman bencana untuk mencapai tujuan tersebut maka diperlukan upaya penanggulangan bencana secara menyeluruh dan terpadu melalui dari pra bencana, saat terjadi bencana dan pasca bencana.
Penanggulangan bencana berbasiskan masyarakat telah menjadi paradigma utama dalam upaya-upaya pengurangan resiko bencana kolaborasi pemerintah pusat, daerah dan semua pihak menjadi bagian yang terpenting dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana.
“Tagana mempunyai tugas membantu pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam melaksanakan penanggulangan bencana. Baik pra bencana,saat bencana terjadi dan pasca bencana itu sendiri serta tugas-tugas penanganan permasalahan sosial dan lainnya, ” kat Bupati Pulang Pisau Pudjirustaty Narang
Taty menambahkan bahwa hakekat dari Tagana adalah relawan yang menjunjung tinggi nilai-nilai ketulusan, keikhlasan dan bukan keterpaksaan bagi kemanusiaan. Untuk itu, lanjut Bupati, di sanubari insan-insan Tagana harus dilandasi sukarelawan.
“Artinya berbuat untuk sesama secara rela tapi dilaksanakan secara suka cita tanpa adanya pamrih,” tegas Pudjirustaty Narang
Baca Juga : Â Peringati Hari Pahlawan, Bupati Gumas Ingatkan Ancaman Bencana
Tagana yang berprinsip satu komando (one command) satu aturan (one rule), satu korsa (one korps). Berdasarkan tiga hal tersebut, kata Taty, maka jiwa atau roh Tagana sebagai relawan kemanusiaan yang bermoralitas tinggi, cerdas dan profesional niscaya dapat terwujud.
“Artinya, Tagana harus memiliki komitmen yang kuat terhadap peran dan tanggung jawab sebagai potensi masyarakat taktis dalam penanggulangan bencana,” tandasnya.
[Red]
Discussion about this post