Kaltengtoday.com, Palangka Raya – Tren kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kota Palangka Raya menunjukan tanda-tanda penurunan. Gencarnya penanganan ditambah hujan yang turun dalam beberapa hari terakhir membuat titik hotspot berkurang. Atas kondisi itu, pemerintah telah menurunkan status yang sebelumnya tanggap darurat kini berubah menjadi siaga karhutla.
Baca Juga : PBS Harus Terlibat Dalam Penanggulangan Karhutla
Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya Berlianto membenarkan penurunan status dari tanggap darurat menjadi siaga. Penurunan status itu berdasarkan evaluasi dan kondisi karhutla terkini.
“Berdasarkan hasil evaluasi dan kaji cepat dari tim reaksi cepat sampai pada 19 Oktober 2023 telah terjadi penurunan hotspot,” ungkap Berlianto usai rapat rapat Bersama tim relawan, Jumat (20/10/2023).
Berlianto mengungkapkan, untuk jumlah hotspot yang terpantau ada sebanyak 14 titik. Jumlah itu pun bukan titik baru melainkan lokasi lama yang hanya diperlukan penanganan lanjutan. Turunnya jumlah hotspot tersebut secara tidak langsung juga berdampak positif terhadap kondisi udara.
Baca Juga : Hampir 60 Persen Kasus Karhutla Terjadi di Wilayah Selatan Kotim
“Indeks Standar Pencemaran Udara kini tercatat PM 2,5 level 96. Artinya kualitas udara kategori sedang,” ujarnya.
Sementara itu berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi Dan Geofisika (BMKG), diperkirakan curah hujan untuk wilayah Kota Palangka Raya diperkirakan terjadi peningkatan. Hal itu dibuktikan dalam beberapa waktu terakhir, dimana hujan mengguyur secara merata di Kota Palangka Raya.[Red]
Discussion about this post