Kaltengtoday.com, Sampit,- Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), H. Rudianur, mengungkapkan keprihatinannya atas kondisi sulitnya mendapatkan material bangunan yang mahal serta meningkatnya jumlah sopir angkutan pasir dan tanah uruk yang menganggur.
Ia juga mengungkapkan kekhawatirannya terhadap dampak yang mungkin terjadi terhadap pembangunan di daerah tersebut.
Baca juga :Â PBS di Kotim Diminta Gunakan Galian C Legal Untuk Kebutuhan Perusahaan
“Jika mereka tidak dapat bekerja, maka pembangunan tahun ini bisa terhambat. Anggaran yang dialokasikan juga tidak akan termanfaatkan secara maksimal karena banyak infrastruktur yang tidak dapat diselesaikan jika kondisi ini terus berlanjut.” Ujarnya,12 Juni 2023.
Menurut Rudianur, penertiban terhadap galian C, yang merupakan aktivitas penggalian pasir dan tanah uruk, telah menyebabkan berhenti beroperasinya tempat-tempat penjualan material tersebut. Dampaknya, para sopir truk yang jumlahnya diperkirakan mencapai ratusan, kini kehilangan sumber penghasilan mereka.
“Mereka berharap adanya dialog antara pemerintah pusat dan daerah untuk mencari solusi terbaik yang dapat mengatasi masalah ini,” tuturnya.
Dalam menghadapi situasi ini, ia juga menyatakan bahwa pihaknya akan berusaha memperjuangkan nasib para sopir angkutan pasir dan tanah uruk. Ia akan berkomunikasi dengan pemerintah pusat dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mencari solusi yang dapat mengatasi masalah ini.
Baca juga :Â DPRD Kalteng Minta Pemerintah Kabupaten Optimalkan Penerimaan Retribusi Galian C
Rudianur juga menyampaikan harapannya bahwa masalah ini dapat segera diselesaikan agar pembangunan di daerah Kotawaringin Timur dapat berjalan lancar dan anggaran yang telah dialokasikan dapat terserap dengan baik.
“Saya mengharapkan upaya yang lebih besar dari pemerintah pusat dan dialog antara para pihak terkait untuk menemukan solusi terbaik dalam mengatasi masalah ini. Dengan demikian, diharapkan pembangunan di daerah ini dapat terus berjalan tanpa hambatan,” tegasnya.[Red]
Discussion about this post