kaltengtoday.com, Sampit – SMAN 2 Sampit sebagai sekolah pelaksana Kurikulum Merdeka jalur mandiri telah menerapkan kurikulum tersebut kepada siswa kelas X (fase E). Sistem ini digunakan saat pembelajaran pada proyek penguatan profil pelajar pancasila (P5) yang sudah mulai dilaksanakan sejak tahun ajaran baru 2022 lalu.
Kepala SMAN 2 Sampit Kodarahim mengatakan, pihaknya bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kotim, Kuala Lumpur Kepong (KLK) Region Kalteng dan juga PT PLN ULP Sampit, menggelar kegiatan Semesta atau Smanda Membahas Tuntas tentang gaya hidup berkelanjutan dengan topik jejak karbon jejak kita di bumi, Senin (10/10/2022).
Baca Juga : Dukung Program Penghijauan, DLH Akan Bagikan Tanaman untuk Masyarakat
Pada kegiatan itu jelas dia, sejak dua bulan lalu para siswa sudah mulai aktif, di antaranya dengan menghasilkan berbagai poster, pameran virtual, video wawancara warga sekolah. “Dan pada hari ini, kami mengundang langsung narasumber dari pemerintahan yaitu DLH kotim, dari pihak industri yaitu perusahaan sawit KLK ( kuala lumpur kepong) dan PT PLN ULP Sampit,” ujarnya.
Para narasumber tersebut, kata Kodarahim, berbicara tentang emisi-emisi karbon yang dihasilkan oleh sampah, oleh industri dan listrik. “Target kami, agar siswa dapat menjalankan profil pelajar pancasila yang diharapkan, yaitu bertaqwa dan berakhlak mulia dengan mensyukuri nikmat yang Tuhan berikan, berpikir kritis dan tanggap dengan keadaan sekitar juga kreatif mengatasi berbagai permasalahan jejak karbon yang terjadi di sekitar wilayah terdekat,”paparnya.
Baca Juga : Menghamburkan Sampah, DLH Kota Palangka Raya Tegur Oknum Warga
“Dua minggu ke depan siswa akan melakukan perayaan terhadap hasil proyek penguatan profil pelajar pancasila sekaligus HUT SMAN 2 Sampit,” tutupnya. [Red]
Discussion about this post