kaltengtoday.com, Lifestyle – Merasa tidak sih akhir-akhir ini hidup terasa sangat melelahkan? Hari-hari terasa begitu cepat berlalu, dan rasanya kita bingung bagaimana mengimbangi larinya waktu. Capek banget.
Bukan hanya capek, kehidupan yang serba cepat ini ternyata berpengaruh pada otak yang pada akhirnya lebih gampang stress dan jenuh.
Bahkan, The American Physocological Associaton (APA) mengungkap temuan bahwa hampir 79 persen para pekerja mengalami kejenuhan tinggi dalam pekerjaan mereka. Hal ini karena mereka menghadapi tekanan seperti paranoia produktivitas hingga keharusan untuk selalu siap sedia saat dihubungi.
Baca Juga :Â Saat Transaksi Cashless Jadi Bagian Gaya Hidup Kekinian
Pola hidup yang serba cepat ini menuntut kita untuk melakukan berbagai macam pekerjaan dalam waktu singkat, dengan pencapaian yang lebih banyak.
Kebiasaan hidup modern yang serba cepat, tren kekinian yang membuat semua masyarakat beradu dengan laju kecepatan informasi. Seperti pesatnya teknologi internet hingga gaya hidup FOMO, sat set sat set. Ternyata melelahkan.
Ternyata kekinian, semakin banyak orang yang merasa bahwa berlari terlalu cepat terus menerus setiap hari itu membuat hidup tidak sehat.
Itulah sebabnya muncul gaya hidup baru yang tengah menjadi tren kekinian, Slow Living. Apa itu?
Fyi, konsep slow movement ternyata sudah ada sejak tahun 80-an. Pertama kali ditemukan di chain restoran cepat saji yang ada di Roma, Italia. Ketika orang-orang mengajak makan makanan tradisional dan rumahan yang lebih sehat dengan sistem slow food movement.
Slow living adalah suatu konsep melambatkan laju kecepatan dalam hidup. Let’s relax & slow down, pelan tapi bukan bermalas-malasan.
Pelan bukan berarti anti kecepatan. Pelan bukan berarti tidak punya ambisi atau tujuan, namun meminimalisir rasa lelah di tengah jalan. Pelan bukan berarti tidak produktif, karena bahkan bekerja 24 jam sehari pun belum tentu mendapat hasil terbaik. Pelan bukan berarti tidak melakukan apa-apa, fokus, tentukan tujuan dan melaju perlahan dengan pasti.
Menerapkan gaya hidup slow living ternyata ada banyak manfaat lho, berikut beberapa di antaranya:
Hidup lebih bermakna
Hidup dengan speed yang lambat tidak sama dengan malas, tapi tahu mana prioritas dan bisa lebih memaknai nilai penting dalam kehidupan.
Baca Juga : Â Dukung Teknologi Climate Smart Agriculture (CSA)
Kita dengan fokus bisa memilih mana pekerjaan yang harus dilakukan lebih dulu dan mana yang bisa menunggu.
Hubungan antar keluarga dan rekan lebih berkualitas
Ngobrol santai, menjadi pendengar yang baik dan being present (hadir) saat orang-orang terkasih kita membutuhkan adalah salah satu manfaat slow living.
Tidak dipungkiri, hidup serba cepat, kesibukan sehari-hari menyita banyak waktu hingga tidak sadar ada banyak waktu penting terbuang. Quality time dengan keluarga dan rekan terdekat, kurang.
Meningkatkan value diri sendiri
Menerapkan konsep slow living ternyata membuat nilai diri sendiri menjadi lebih meningkat. Kita akan semakin dewasa, semakin peka, semakin bisa mengetahui mana yang harus dilakukan dan mana yang bisa ditunda.
Menelaah dengan cermat segala hal sebelum ikut-ikutan tren yang sebenarnya gak penting-penting amat. Value diri sendiri akan naik seiring berjalannya waktu.
Tekanan berkurang
Jika hidup serba cepat bisa meningkatkan stress, sebaliknya, menerapkan slow living akan membuat tekanan dalam hidup berkurang. Tidak merasa harus berlomba-lomba dan bersaing dengan waktu. Tujuan dan kecepatan harus sama cepatnya. Hingg akhirnya kita gampang lelah dan jenuh.
Baca Juga : Ramai-ramai Artis Indonesia Pakai Filter ‘Nenek’ di Instagram, Cek Juga Aplikasi ini!
Ketika kita tidak peduli dengan apa yang orang lain miliki atau capai, fokus pada tujuan hidup. Santai tapi pasti, maka tidak disadari tingkat stress kita akan bisa di-manage dengan baik.
Lebih produktif dan kreatif
Percaya atau tidak, faktanya multitasking dapat menurunkan produksitivitas hingga 40%. Sebaliknya ketika kita melakukan satu pekerjaan dan fokus, maka pekerjaan tersebut akan selesai tepat waktu dengan hasil yang lebih memuaskan.
Jadi stop dengan mindset bahwa kita harus berlomba-lomba mengerjakan banyak hal dengan cepat dalam satu waktu.
So, mulailah dengan mengatur diri sendiri untuk lebih baik, memiliki value hidup yang berkualitas. Mulai dengan hal sederhana seperti banyak luangkan waktu sendiri, kurangi aktivitas berselancar dengan internet, nikmati waktu di pagi hari hingga buang hal-hal yang sekiranya tidak terlalu penting.
Enjoy, nikmati proses, lebih memaknai konsep hidup yang berharga setiap harinya. [Red]
Discussion about this post