Kaltengtoday.com, Sampit – Maraknya aksi permintaan sumbangan dan sejenisnya terjadi di beberapa lokasi di ruas jalan dalam Kota Sampit, seperti di Jalan HM Arsyad, Pelita Tjilik Riwut, Yos Sudarso dan beberapa tempat lain, dinilai telah meresahkan warga, khususnya pengguna jalan.
Pantauan Kaltengtoday, aksi para peminta-minta ini pun bermacam-macam. Bahkan ada yang rela seluruh anggota badannya dicat guna menarik perhatian dan sejenisnya.
Baca juga :Â Bupati Kotim: Jangan Ada Lagi Kendaraan Besar Masuk Kota!
Hal ini ternyata mendapat perhatian dari Pelaksana Tugas Kepala Satpol Pamong Praja Kotawaringin Timur, Marjuki.
Menurut Marjuki, aksi yang dilakukan oleh pengamen dan peminta-minta ini sangat meresahkan pengguna jalan. Dan pengguna jalan juga merasa aksi mereka ini kurang etis.
“Pernah kita lakukan penertiban, tapi hal tersebut diketahui oleh mereka. Makanya setiap kali kita menggelar operasi gabungan untuk menertibkan aksi pengamen dan sejenisnya ini, seperti sia-sia saja,” ujarnya, Sabtu (15/10).
Pihaknya juga seperti main kucing-kucingan dengan mereka ini. “Memang sudah ada warga yang melapor ke kita. Makanya kami tegaskan agar warga terutama pengguna jalan agar tidak memberikan uang kepada gelandangan atau pengemis ini,”ucapnya.
Dirinya juga meminta agar warga bisa memberikan informasi kepada pihaknya terkait keberadaan mereka. Apalagi ini kan berubah konsep saja, beda kemasan kayanya mereka ini. “Ada yang dengan cara mewarna seluruh tubuhnya, ada juga menggunakan seperti badut,”akuinya.
Baca juga :Â Pemkab Kotim Akan Utamakan Honorer Menjadi PPPK
“Saya minta agar pengguna jalan lebih waspada dan jangan memberikan uang kepada mereka ini. Mohon kerjasamanya agar keberadaan mereka ini tidak ada lagi. Sebab, kami sudah melakukan upaya dan sosialisasi kepada mereka ini agar jangan sampai beroperasi kembali,” pintanya.
Marjuki meminta agar masyarakat bisa ikut andil dalam menekan jumlah pengemis atau sebutan gepeng yang ada di Kota Sampit ini. [Red]
Discussion about this post