kaltengtoday.com, Palangka Raya – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus Palangka Raya, menggelar aksi damai untuk menyampaikan sejumlah aspirasi, di depan kantor DPRD Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Senin (11/4/2022).
Koordinator lapangan aksi damai, William Candra Wijaya mengatakan, aksi damai ini dilakukan untuk menuntut jajaran DPRD Kalteng maupun DPR RI, agar dapat menyelesaikan sejumlah polemik yang akhir-akhir ini kerap terjadi.
Tuntutan tersebut, yakni mendesak dan menuntut DPRD Kalteng untuk menyampaikan dan menyatakan sikap menolak wacana penundaan pemilu dan menolak perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode.
“Kemudian meminta DPRD untuk mendesak pemerintah agar segera mengusut tuntas terkait kelangkaan dan naiknya harga minyak goreng,” katanya usai melaksanakan orasi.
Baca Juga : Â Mahasiswi Fakultas Hukum UPR: Wacana Perpanjangan Jabatan Presiden 3 Periode Coreng Demokrasi
Lebih lanjut dijelaskan, tuntutan berikutnya yakni meminta DPR RI agar dapat mendesak pemerintah pusat untuk menurunkan harga dan mensubsidikan BBM untuk masyarakat.
Bahkan, pihaknya juga meminta agar anggota DPR RI dari dapil Kalteng untuk dapat ikut menyuarakan aspirasi masyarakat terkait janji kampanye Presiden.
“Kami juga menolak adanya kebijakan pemerintah pusat terkait kenaikan PPN 11 persen dan mendesak DPR RI untuk membahas dan mengesahkan RUU Masyarakat Hukum Adat,” ucapnya.
Selanjutnya, pihaknya juga meminta dan mendesak pemerintah pusat dan daerah agar dapat segera menyelesaikan konflik agraria di Kalteng.
Baca Juga :Â .Ini Pandangan Fraksi Demokrat terhadap Dua Perda yang Diajukan
Untuk itu, lanjut William Candra Wijaya, pihaknya ingin Ketua DPRD Kalteng membuat video sebagai bukti jika wakil rakyat akan meneruskan seluruh aspirasi pihaknya ke pemerintah pusat maupun daerah.
“Kalau aspirasi kami tidak diteruskan ke pemerintah pusat dan daerah. Tentu kami akan kembali melakukan aksi jilid 2,” pungkasnya. [Red]
Discussion about this post