Kaltengtoday.com, Entertainment – Bicara soal wisata, Kalimantan Tengah memiliki destinasi yang tak kalah beragam layaknya wilayah atau kota lain yang ada di Indonesia. Belum lagi, jenis destinasi wisata yang dimiliki pun beragam.
Mulai dari wisata alam seperti laut dan pantai layaknya Gosong Senggora atau Taman Nasional (TN) Tanjung Puting yang ada di satu wilayah sama yaitu Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin. Selain itu, tentu masih banyak destinasi wisata yang dimiliki oleh Kalimantan Tengah terutama jika ingin menjelajah wilayah satu ini ke bagian tengah kota.
Namun, di antara sederet destinasi yang dimiliki dan mayoritas bertemakan alam, sebenarnya ada satu pilihan tema destinasi wisata yang tak boleh dilewatkan, yaitu wisata bertemakan sejarah.
Kerap menjadi pilihan dan banyak digemari para wisatan yang memiliki minat tinggi akan sejarah dan ragam kebudayaan yang ada di berbagai daerah di Indonesia, bagi pembaca yang sesekali berkunjung ke Kalimantan Tengah dan kebetulan menyukai wisata bertemakan satu ini sejatinya tak perlu khawatir.
Pengalaman wisata bertemakan sejarah di Kalimantan Tengah bisa dengan mudah didapat dengan mengunjungi sejumlah museum, yang di dalamnya terdapat koleksi benda-benda peninggalan sejarah yang mungkin tidak dapat ditemui di museum lainnya.
Bahkan, ada juga sebuah destinasi bersejarah yang dapat memberikan gambaran secara detail mengenai seperti apa kehidupan masyarakat adat khas Kalimantan yang sebenarnya.
Penasaran apa saja destinasi wisata sejarah yang dimaksud? Berikut daftarnya.
Museum Balanga
View this post on Instagram
Kerap disebut juga dengan nama Balanga State Museum. Lokasi museum satu ini berada tepat di tengah kota sekaligus Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah, yaitu Palangkaraya.
Lebih detail, alamat Museum Balanga berada di Jalan Tjilik Riwut KM 2,5. Pertama kali dibuka pada tahun 1973, dulunya museum ini merupakan merupakan Gedung Monumen Dewan Nasional (GMDN) yang dibangun pada tahun 1963 dan diresmikan pertama kali dengan nama ‘Balanga’.
Wisatawan yang berkunjung ke museum ini akan disuguhkan dengan berbagai koleksi benda yang menunjukkan identitas dan kehidupan suku asli Kalimantan yaitu Suku Dayak. Begitu masuk ke area pameran, pengunjung akan merasakan suasana kehidupan tradisional Suku Dayak berkat kehadiran koleksi benda yang disusun berdasarkan daur hidup, mulai dari peralatan upacara fase kelahiran, perkawinan, sampai kematian.
Bukan cuma itu, di museum tersebut juga ada senjata tradisional seperti Sumpit, Duhung, dan Mandau. Uniknya, disana juga dipajang miniatur rumah panjang yang disebut Rumah Betang.
Sebelum pandemi melanda, museum satu ini biasa buka setiap hari dengan harga tiket masuk Rp2.500. Sempat mengalami penutupan, saat ini Museum Balanga diketahui hanya buka setiap hari Senin-Jumat dengan harga tiket Rp3.000.
Baca Juga :Â Perkenalkan Objek Wisata, Desa Danau Ganting Menggelar Lomba Balap Perahu
Museum Kayu Sampit
View this post on Instagram
Bergeser dari Pontianak, museum selanjutnya berada dekat dengan destinasi wisata TN Tanjung Puting yang sama-sama berada di Kotawaringin Timur tepatnya Kota Sampit di Jalan S. Parman No. 1, yaitu Museum Kayu Sampit.
Museum yang didirikan pada tahun 2003 silam dan pertama kali diresmikan di tahun 2004 ini dinamakan museum kayu karena kota Sampit pernah berjaya di bagian perkayuan.
Pengunjung yang datang ke tempat ini akan disuguhkan barang bersejarah berupa berbagai macam kayu, alat pengolahan kayu, alat komunikasi, alat dapur, alat penangkap ikan, dan alat transportasi.
Selain itu, koleksi kayu yang ada di Museum Kayu Sampit diketahui terdiri dari kayu ramin, dowel, meranti kuning, alau, kemfa, ulin, benuas, samping, lanan, bangas, sungkui, pantung dan pilam. Kayu-kayu tersebut sebagian ditampilkan dalam bentuk furnitur, sedangkan sebagiannya lagi dipamerkan dalam bentuk sampel berupa potongan.
Museum ini buka setiap hari Senin-Jumat mulai pukul 08.00 – 14.00, pukul 08.00 – 13.00 di hari Sabtu, dan tutup di hari Minggu serta hari libur nasional. Soal tiket masuk, tidak ada harga yang dipatok untuk wisatawan namun menerima pembayaran secara sukarela.
Baca Juga :Â Dukung Pariwisata Melalui Peningkatan Infrastruktur
Istana Kuning
Memiliki konsep yang berbeda dengan museum, Istana Kuning merupakan bangunan Istana Kerajaan pada masa Kesultanan Kutaringin. Mengenai lokasinya sendiri, bangunan ini berada di tengah Kota Pangkalanbun dan bersebelahan dengan lapangan tugu.
Istana Kuning terdiri dari empat bangunan yaitu: Bangsal (tempat penerimaan tamu kerajaan), Rumbang (tempat raja bersemedi), Dalem Kuning (pusat pemerintahan, dan tempat tinggal raja), serta Pedahiran (ruang makan kerajaan).
Pada tahun 1986 istana yang terkenal dengan pintu kerajaan berwarna kuning itu di bakar oleh seorang wanita gila bernama Draya dan tidak meninggalkan satu barang pun. Hingga saat ini, replika istana yang telah selesai di bangun kembali pada tahun 2000 tersebut menjadi salah satu peninggalan bersejarah Kerajaan Kutaringin di Kalimantan Tengah sebagai bukti berdirinya sebuah Kerajaan Islam dan satu-satunya kerajaan yang pernah berdiri di wilayah Kalimantan Tengah.
Baca Juga :Â Dewan Minta Pelaku Usaha Wisata Harus Masif Terapkan Prokes
Objek wisata sejarah ini dapat dikunjungi setiap hari mulai pukul 09.30 – 16.00 dengan tarif masuk sebesar Rp3.000 untuk pelajar, Rp5.000 untuk wisatawan lokal, dan Rp10.000 untuk wisatawan mancanegara.[Red]
Discussion about this post