kaltengtoday.com, – Palangka Raya – Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) merupakan upaya standardisasi oleh Bank Indonesia untuk semua perusahaan yang memanfaatkan Teknologi Finansial (Fintech) seperti GoPay, OVO, DANA, LinkAja, dan lainnya.
Menurut Bank Indonesia, QRIS menyatukan berbagai macam QR code dari beragam Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP).
Hal itu membuat transaksi digital menggunakan QR code menjadi lebih cepat, aman, dan tentunya mudah serta yang paling penting mengurangi kontak atau transaksi secara langsung guna memutus penyebaran Covid-19.
“Sebagaimana kita ketahui bahwa beberapa kali dalam kesempatan baik dari Bank Indonesia maupun OJK menyarankan dan menghimbau masyarakat Kalteng agar melakukan transaksi ekonomi dengan QRIS,” ucap Ivo Sugianto Sabran saat menjadi Keynote Speech dalam kegiatan Webinar “Yuk Bikin QRIS”, Selasa (15/2/2022).
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (DEKRANASDA) Provinsi Kalteng ini mendukung himbauan tersebut dimana para perajin yang memasarkan produknya di Central Borneo Souvenir dan Lapak Kuliner yang sedang mengikuti webinar ini diharapkan ikut mendukung dan membuat QRIS yang nantinya akan di pandu oleh Tim atau Narasumber dari BRI KCP Tjilik Riwut Palangka Raya.
“Tujuan dari webinar ini adalah untuk lebih mengenalkan kepada para perajin dan IKM serta UMKM bahwa transaksi secara non tunai melalui QRIS dapat dilakukan dari manapun tanpa perlu kontak fisik antara pembeli dan pedagang baik secara langsung maupun tidak langsung. Dengan demikian, pola transaksi contactless melalui QRIS ini selain lebih cepat, mudah dan murah namun juga aman dan handal untuk digunakan di tengah pandemi,” imbuhnya.
“Terima kasih kepada Tim BRI KCP Tjilik Riwut Palangka Raya yang sudah mau bekerjasama dengan Dekranasda Provinsi Kalimantan Tengah dalam rangka edukasi kepada para perajin dan pelaku usaha untuk mewujudkan Kalteng Semakin Berkah,” pungkas Ivo.
Baca juga : Tiga Orang di Pulang Pisau Terkonfirmasi Positif Covid-19
Sementara itu Sub Branch Manager BRI KCP Tjilik Riwut Wiji Hermantoro menjelaskan kemampuan penggunaan digital menjadi semakin lebih cepat dan canggih sesuai dengan kebutuhan masyarakat. COVID-19 memaksa kita untuk beradaptasi di dunia digital.
“Webinar ini dalam rangka pemulihan ekonomi nasional dan sebagai strategi atau metode baru yang kita kembangkan dimana kita tidak harus bertemu dengan mitra bisnis dan hanya cukup dengan transfer QRIS . “ujarnya.
Baca juga : BI : 91,42 Persen Kredit Pertanian Kalteng Masih Dikuasai Korporasi.
Kondisi pandemi dan teknologi yang cepat berkembang kita harus yakin dan harus selalu update dengan mengedepankan masyarakat yang dapat bekerjasama dengan BRI dalam program BRILife yang bisa diakses bagi masyarakat yang ingin berbisnis sehingga lebih dipermudah dalam bertransaksi langsung secara online, tutup Wiji saat mengikuti Webinar di Gedung Central Borneo Souvenir.[Red]
Discussion about this post