kaltengtoday.com, – Kapuas, – Wakil Rakyat representatif Kalimantan Tengah yang memperjuangkan aspirasi masyarakat Kalteng di Senayan Ary Egahni Ben Bahat,SH.MH., mengatakan, Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII),Kabupaten Kapuas harus menjadi agen perubahan menghadapi tatanan dunia digital.
Hal ini disampaikan Anggota DPR RI Komisi III Ary Egahni Ben Bahat,SH.MH.,pada saat kegiatan Masa Penerimaan Anggota Baru(MAPABA),ke-XXI Raya PMII Cabang Kapuas,Senin(18/10/2021).
“Mahasiswa harus menjadi agen perubahan menghadapi tatanan dunia digital yang semakin komplek permasalahan yang dihadapi dimasa pandemi covid-19, “ucap Ary Egahni Ben Bahat.
Putri Dayak yang selalu bersuara memperjuangkan aspirasi masyarakat Kalteng di panggung politik itu,menyampaikan mahasiswa harus bergerak memberikan dampak positif terhadap perubahan pembangunan Sumber Daya Manusia yang berkualitas baik dari aspek Pendidikan,Kesehatan,Sosial dan Politik.
“Saat ini,tantangan kedepan dimasa pandemi covid-19 ketika anak anak ketergantungan terhadap handphone dan ini semakin berbahaya daripada narkotika,”terangnya.
Maka itu lanjut Legislator Partai NasDem itu, peran orang tua sangat penting agar anak anak tidak ketergantungan dengan handphone tentu perlu penanganan dan pendekatan serta disiplin serta komitmen agar anak tidak kecanduan.
“Kita harus pendekatan terhadap anak dan memberikan pengertian bahkan dalam satu minggu boleh memegang handphone hari sabtu dn minggu itu pun malam harus diambil kembali,”imbuhnya.
Baca juga :Â Bupati Kotim : Ini Pesan Khusus Kepada Mahasiswa di Kotim
Ary Egahni yang juga Bunda PAUD Kabupaten Kapuas itu,berharap PMII terus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dan jadikan pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.Salam halnya di Kalteng dengan filosofi Huma Betang rumah besar didalam perbedaan agama,suku,ras dan golongan tetapi satu dalam persaudaraan.
Baca juga :Â Bupati Kotim : Ini Pesan Khusus Kepada Mahasiswa di Kotim
“Saya minta kepada PMII terus menjaga toleransi antar umat beragama di Kabupaten Kapuas yang sudah terjaga selama ini,dengan masyarakat yang heterogen,kita bersaudara walaupun tidak sedarah,”pungkasnya [Djim KT]
Discussion about this post