Kaltengtoday.com, Palangka Raya – Penataan kawasan sekitar bundaran kota Palangka Raya dan rencana pembuatan Ruang Terbuka Hijau (RTH) oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah mendapat tanggapan dari Anggota DPD RI, Agustin Teras Narang.
“Gal ini merupakan satu ide baik yang pantas diapresiasi, terutama bila dapat menjadi ruang publik yang sehat dan bermanfaat bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia kita,” kata Teras Narang kepada awal media, Rabu (28/2).
Meskipun demikian, dirinya menilai rencana tersebut hendaknya mempertimbangkan desain penataan terkait Gedung Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) yang rencananya akan dibongkar.
Baca Juga :Â Ibadah dan Kunjungan Diakonia Natal di Rutan Kelas IIB
“Saya berharap dan telah menyurati resmi Gubernur Kalteng agar mempertimbangkan bagian pembongkaran ini,” tegasnya.
Teras berharap gedung KONI tidak dibongkar dan sebaliknya ditata agar menyatu dalam desain RTH yang direncanakan. Sebab, menurutnya hal Ini mengingat gedung tersebut bukan sekedar bangunan biasa, tapi adalah bangunan bersejarah.
“Bangunan ini dulunya adalah Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) yang pertama. Lalu kemudian menjadi gedung para pegiat olahraga kita di KONI yang mendesain kemajuan serta membangkitkan semangat pembangunan sumber daya manusia lewat olahraga.
“Seraya merupakan wadah untuk mengenang dan menghormati nilai kesejarahan masa lalu, yang membentuk masa kini,” ujarnya.
Teras mengaku telah meminta pada Gubernur Kalteng, agar gedung tersebut tidak dibongkar, dan bila perlu dilakukan pemugaran, dengan tetap mempertahankan keutuhan aslinya. Keberadaannya bisa menjadi cagar budaya kemudian hari, dan dijadikan gedung edukasi kesejarahan masa lalu di RTH yang direncanakan.
Baca Juga :Â Sugianto Sabran Hadiri Pengukuhan Pengurus KONI Kalteng
“Dengan demikian fungsi RTH bisa lebih optimal sebagai pusat edukasi yang ramah lingkungan, dengan keberadaan gedung tersebut yang punya nilai sejarah di Kalteng ini,” ucapnya.
“Semoga juga wakil rakyat di daerah maupun pemerintah provinsi memahami pertimbangan ini, sebagai upaya kita mengajari publik dalam menghargai sejarah dan menggunakan sejarah untuk membentuk masa depan daerah yang lebih maju,” tukasnya. [Red]
Discussion about this post