kaltengtoday.com, Tamiang Layang – Saat ini, dari 25 orang anggota DPRD Barito Timur (Bartim), lima di antaranya adalah perempuan. Mereka adalah, Rina Nurdianti SE (Gerindra), Adolina Sendol (Nasdem) dan Rini (Partai Golkar), Munita Mustika Dewi SE (PKP) dan Ridha Heriyani (PKP).
Rina tercatat sebagai legislator perempuan yang cukup kritis dalam menyoroti persoalan potensi konflik antara perusahaan dengan masyarakat. Ia mengusulkan agar DPRD bersikap lebih tegas jika dalam rapat dengar pendapat (RDP), perusahaan yang diminta datang ternyata absen lebih dari sekali.
Baca Juga : Â Ikut Tolak TPS di Janah Harapan, Ini Alasan Wakil Ketua DPRD Bartim
“Ketidakhadiran beberapa kali dari perusahaan, seperti merendahkan marwah kita sebagai lembaga resmi mitra pemerintah. Padahal kita mengundang bukan untuk menghakimi, tapi untuk meminta klarifikasi mereka agar duduk masalahnya jelas. Kita ini kan mau membantu agar permasalahan yang dihadapi mereka dengan masyarakat bisa selesai,” ujar Rina.
Senada, Adolina yang juga Ketua DPC Partai Nasdem Kab Bartim, mengharapkan agar ada langkah-langkah konkrit dari tiap pembahasan masalah yang dihadapkan ke DPRD Bartim.
“Ini penting untuk kita sikapi. Agar penyelesaiannya sistematis,” ucap wanita berkacamata tersebut.
Keaktifan mereka bersuara, diapresiasi oleh beberapa pihak sebagai berfungsinya perwakilan gender di lembaga perwakilan rakyat tersebut.
Baca Juga : Â Ketua DPRD Bartim Apresiasi DPRD Kukar
“Kami turut bangga dengan partisipasi aktif ibu-ibu (anggota) dewan. Karena ini menunjukkan mereka bukan hanya sebagai pemanis ataupun memenuhi kuota perwakilan perempuan. Tapi memahami fungsi mereka sebagai penyambung lidah rakyat,” tutur Adrianus, salah seorang warga Tamiang Layang, Kamis (17/11) yang ditemui di kantor DPRD Bartim. [Red]
Discussion about this post