Kalteng Today – Sampit, – Ketua Fraksi PKB DPRD Kotawaringin Timur, M Abadi menila penyebab banjir yang terjadi wilayah utara Kabupaten Kotawaringin Timur salah satu penyebabnya karena banyak hilangnya hutan akibat pembukaan lahan untuk perkebunan sawit hingga aktivitas illegal logging.
Saat ini banjir melanda sejumlah desa di empat kecamatan yaitu Bukit Santuai, Antang Kalang, Telaga Antang dan Mentaya Hulu. Ratusan rumah terendam akibat banjir yang kedalamannya bahkan ada yang lebih dari satu meter.
“Hak itu terjadi akibat izin yang diberikan pemerintah, tidak sesuai ketentuan atau aturan yang berlaku sehingga lebatnya hutan sudah tidak lagi ada seperti awal sebelum expansi perkebunan kelapa sawit,” kata Abadi, Kamis 26 Agustus 2021 di Sampit.
Menurut Abadi ada perkebunan sawit membuka kawasan hutan tanpa izin sementara hutan merupakan salah satu sumber oksigen bagi makhluk hidup. Hutan juga menjadi kawasan tempat tinggal untuk satwa.
“Dalam kehidupan manusia, hutan telah banyak membawa manfaat contoh sederhananya saja pohon yang tinggi berakar dapat mencegah banjir, tanah longsor, hingga bermanfaat menjadi sumber oksigen dan lain sebagainya sedangkan tanaman sawit tentu tidak sama manfaatnya.
Persoalan lainya selain pembukaan lahan untuk perkebunan kelapa sawit secara besar-besaran, juga penebangan hutan secara liar yang bisa diartikan sebagai aktivitas illegal logging turut menyumbang terjadinya banjir di wilayah utara kotim saat ini.
Baca Juga :Â Pemkab Kotim Diminta Proaktif Cegah Perambahan Kawasan Hutan
Jika sudah seperti ini, maka kondisi banjir memang sudah bisa diprediksi setiap hujan lebat sungai menguap hingga membanjiri sejumlah desa di wilayah utara kabupaten kotim, karena sisa hutan di sudah tidak ideal lagi.
“Saat turun hujan maka akan terjadi banjir karena tidak ada hutan lagi sebagai resapan air, alhasil masyarakat terus menerus yang dirugikan sedangkan mereka yang berulah belum juga bertanggung jawab atas kerusakan ekosistem alam,” demikian Abadi. [Red]
Discussion about this post