Banjir yang terjadi di Kalimantan Tengah semakin memburuk dan meluas ke wilayah lainnya. Sudah tercatat terdapat 11 kabupaten/kota di provinsi Kalteng yang terendam. Banjir yang terjadi ini bukanlah kali pertama, melainkan sudah pernah terjadi pada waktu-waktu sebelumnya, sehingga sudah menjadi berita dan informasi yang banyak dibahas seperti pada berita laman berita Kalteng dan berita Palangkaraya.
Pemerintah daerah setempat telah mengimbau, bagi masyarakat khususnya yang berada di bagian hilir sungai merupakan daerah yang memiliki potensi banjir yang cukup besar. Banjir kali ini sudah berlangsung selama 2 minggu dengan wilayah yang terendam seperti Kabupaten Katingan, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kabupaten Seruyan, dan lainnya.
Adanya banjir tersebut tentunya bukan menjadi suatu hal yang tanpa alasan dan tanpa penyebab. Oleh karena itu, banyak pakar yang menyatakan penyebab banjir di Kalteng ini. Walaupun belum dapat dipastikan secara khusus. Namun berikut ini merupakan beberapa kemungkinan penyebab terbesar terjadinya banjir Kalteng yang semakin meluas dan berturut-turut terjadi.
Akibat Kerusakan Ekologi
Pernyataan yang diutarakan oleh Ketua Departemen Penelitian dan Pengembangan PP KMHDI (Pimpinan Pusat Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia) bernama Lira Hartami. Dimana Ia menyatakan bahwa banjir yang terjadi merupakan agenda tahunan yang dirasakan oleh masyarakat sekitar.
Sehingga ia juga berpendapat bahwa salah satu faktor utama yang menyebabkan banjir adalah terjadinya kerusakan dibidang ekologi, dimana terjadi interaksi yang buruk antara makhluk hidup (manusia) dengan lingkungan sekitarnya. Terdapat masyarakat yang belum menjaga lingkungannya dengan baik, seperti membuang sampah sembarangan, menebang hutan secara liar, dan lain sebagainya.
Curah Hujan yang Tinggi
Pada umumnya banjir terjadi karena terdapat 2 faktor berbeda yaitu antara faktor manusia dan faktor alam. Faktor alam dan faktor manusia juga dapat saling berkaitan sehingga dapat menjadi faktor baru.
Berdasarkan perkiraan kepala seksi bagian data dan informasi BMKG Kota Palangkaraya menyatakan bahwa adanya hujan dengan intensitas sedang sampai lebat ini di wilayah Kalteng. Perkiraan hujan akan terus terjadi sampai dengan bulan Maret. Hal tersebutlah yang menjadi salah satu penyebab banjir di Kalteng terus meluas dan membutuhkan waktu lama untuk surut.
Melihat perjalanan Kalteng selama kurang lebih 23 tahun sebagai wilayah yang berlangganan banjir pada musim hujan. Selain itu langganan kebakaran hutan pada musim kemarau. Sehingga, pemerintah didesak untuk mengambil langkah-langkah yang tepat. Serta strategis untuk mempertahankan hutan yang ada, seperti tidak memberikan perizinan dengan mudah untuk pembukaan lahan. Serta mengadakan evaluasi secara menyeluruh berkaitan dengan permasalahan ekologi yang terjadi di bumi Kalimantan Tengah.
Hutan sebagai penyangga kehidupan bumi dan manusia sudah seharusnya dijaga dan dilindungi, karena mempunyai fungsi penting dalam menjaga keseimbangan alam. Jangan sampai muncul penyebab banjir di Kalteng lainnya yang dapat menyusahkan kehidupan masyarakat.
Discussion about this post