Kaltengtoday.com, Tamiang Layang – Untuk menyelamatkan ekologi lingkungan beserta menjaga kelestarian bumi ke depan, maka penanaman pohon berperan penting dalam upaya tersebut.
Beberapa organisasi atau komunitas pemeduli lingkungan di berbagai belahan dunia pun mulai aktif terlibat sejak beberapa dekade terakhir. Tak ketinggalan, umat Katolik di Indonesia. Apalagi pimpinan tertinggi Katolik, Paus Fransiskus II, telah mengeluarjan sebuah ensiklik berjudul Laudato Si , yang memuat pandangan dan seruan tentang pentingnya menangani perubahan iklim dan melindungi lingkungan hidup.
Baca juga :Â Peringati Hari Desa Asri Nusantara DMPD Bagikan 15.000 Bibit Pohon
Dan dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun Paroki Santo Petrus dan Paulus Ampah, Kecamatan Dusun Tengah, Kabupaten Barito Timur, gerakan penanaman pohon telah dilakukan untuk membuat babakan baru dalam penyelamatan lingkungan Barito Timur di masa depan.
Dikatakan oleh Uskup Palangka Raya MGR Aloysius Maryadi Sutrisna Atmaka MSF, yang baru saja mengunjungi Bartim, penanaman pohon ini adalah sebagai bentuk gerakan penyelamatan bumi demi masa depan umat bersama.
“Kenapa pohon durian (varian Musang King) dipilih karena punya banyak manfaat. Tidak hanya karena kelezatannya, tapi juga mempunyai fungsi ekologis. Yaitu penyejuk udara serta penahan erosi tanah. Secara ekonomis, dia punya nilai ekonomi yang tinggi bagi masyarakat sekitar,” papar Uskup lebih jauh.
Menanggapi gerakan penanaman pohon seperti apa yang dilakukan umat Katolik, Ahmad Noor Hisyam, mahasiswa sebuah PTS di Kalsel yang juga aktif di sebuah LSM peduli lingkungan, melalui komunikasi via WA (Selasa, 27/06/2023) menyatakan apresiasi dan respeknya.
“Sudah saatnya berbagai elemen masyarakat diberdayakan dalam aksi seperti ini. Lingkungan kita di Kalteng dan Kalsel sudah banyak dirusak oleh tambang, juga pengalihfungsian hutan atas nama apapun. Saya lebih menyorot ke perspektif keagamaan, di mana seharusnya ajaran untuk melestarikan alam, juga harus banyak didengungkan. Sama seperti kita banyak mendengungkan ayat-ayat soal syariat. Aksi nyata gerakan tanam pohon seperti itu yang diperlukan, bahkan harus diperbanyak lagi, kalau tidak mau banjir seperti tahun lalu (di Kalsel) terulang,” urai pemuda yang sering berbicara di forum kampanye lingkungan itu. [Red]
Discussion about this post