kaltengtoday.com, Pulang Pisau – Upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke 114 yang jatuh tanggal 20 Mei tingkat Kabupaten Pulang Pisau dilaksanakan di halaman Kantor Bupati Pulang Pisau, Jumat (20/5/2022).
Bertindak sebagai Inspektur Upacara, Sekretaris Daerah (Sekda) Pulang Pisau, Toni Harisinta dengan diikuti Kepala SOPD, ASN dan tenaga honorer di lingkup Pemkab Pulang Pisau.
Membacakan sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Johnny G. Plate mengatakan bahwa tahun ini, kita memperingati Hari Kebangkitan Nasional yang ke-114. Pada tahun ini, “Ayo Bangkit Bersama” menjadi tema peringatan Hari Kebangkitan Nasional sebagai bentuk seruan agar kita bisa bangkit bersama dari pandemi Covid-19 yang sudah melanda dua tahun terakhir.
Baca Juga : Pemkab Pulpis Sosialisasikan Permen Nomor 15 Tahun 2021
Toni sapaan akrab Sekda Pulang Pisau mengatakan bahwa peringatan Hari Kebangkitan Nasional ini hendaknya tidak hanya kita maknai sebagai seremonial saja. Guna memahami esensi sejarah Kebangkitan Nasional, mari sejenak kita telaah sisi historis di balik peringatan Hari Kebangkitan Nasional.
” Pada tanggal 20 Mei 1948, Presiden Soekarno menetapkan hari lahirnya
perkumpulan Boedi Oetomo sebagai Hari Bangkitnya Nasionalisme Indonesia. Di masa itu, terdapat ancaman perpecahan antar golongan dan ideologi di tengah perjuangan Indonesia mempertahankan kemerdekaan dari Belanda yang ingin kembali berkuasa. Sehingga, semangat persatuan yang digagas oleh Boedi Oetomo diharapkan menjadi spirit dalam menghimpun kekuatan dan mencegah perpecahan, ” kata Toni Harisinta
Lanjutnya, Boedi Oetomo adalah organisasi pertama di Indonesia yang bersifat nasional dan modern dalam sejarah pergerakan kemerdekaan. Didirikan oleh Dr. Sutomo beserta para mahasiswa STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen) pada tahun 1908. Dimana Boedi Oetomo lahir untuk mengejar ketertinggalan bangsa Indonesia dari bangsa-bangsa lain.
” Organisasi yang menyatukan pergerakan di Indonesia dari yang bersifat kedaerahan menjadi nasional dengan tujuan akhir kemerdekaan, ” tegasnya
Baca Juga : Pemkab Pulpis Wacanakan Regrouping Beberapa Sekolah Dasar
Toni menjelaskan, tujuan didirikannya Boedi Oetomo yang tercetus dalam kongres pertamanya ialah untuk menjamin kehidupan sebagai bangsa yang terhormat dengan fokus
pergerakan di bidang pendidikan, pengajaran, dan kebudayaan. Boedi Oetomo telah meletakkan tiga cita-cita bagi kebangkitan nasional yakni memerdekakan cita-cita
kemanusiaan, memajukan nusa dan bangsa, serta mewujudkan kehidupan bangsa yang terhormat dan bermartabat di mata dunia. Kelahiran Boedi Oetomo
mempelopori terciptanya organisasi pergerakan di masa selanjutnya seperti Indische Partij, Perhimpunan Indonesia dan Muhammadiyah.
” Kiranya, semangat Boedi Oetomo masih relevan untuk kita kontekstualisasikan pada kehidupan berbangsa saat ini, ” tandasnya [Red]
Discussion about this post