kaltengtoday.com, Tamiang Layang – Meski kegiatan seni budaya, terutama tari tradisional di Kabupaten Barito Timur sudah berjalan cukup baik dengan perhatian serta pembinaan dari Pemkab lewat organisasi perangkat daerah (OPD) selama ini, namun menurut beberapa penggiat sanggar seni budaya, di tahun mendatang, harus lebih luas lagi rangkulannya.
“Sudah bagus. Kami juga merasa cukup diperhatikan, namun alangkah idealnya kalau nanti ke depan, Disbudparpora Kab Bartim juga melakukan koordinasi dengan sanggar-sanggar tari kelompok Dayak Bakumpai/Pesisir, Dayak Lawangan, Dayak Ngaji, Banjar, Jawa, atau mungkin Flores dan lain-lain. Karena semua adalah aset kekayaan budaya Bartim,” ungkap Fahrudin, seorang penata tari tradisional, tadi (Jumat, 16/12).
Baca Juga : Â Pemko Palangka Raya Diminta Gencar Kenalkan Adat dan Budaya
Fahrudin menyatakan setuju dengan tari atau budaya identitas Kab Bartim secara general, namun ia dan beberapa pegiat seni budaya dari komunitas lain, menginginkan juga adanya komunikasi intens agar mereka dapat ikut berpartisipasi membangun iklim berkesenian di kabupaten ini.
“Kita tidak muluk-muluk minta, misalnya, uang pembinaan. Cukup di event tertentu, kelompok dari teman-teman ini juga bisa ditampilkan agar ada warna pelangi, selain warna yang jadi identitas khas. Dengan begitu, guyub rukun antar sanggar juga bisa kita tunjukkan ke khalayak,” imbuhnya.
Baca Juga : Â Ikuti Acara Puncak Peringatan Hakordia Tahun 2022, Wagub Edy Pratowo Ajak Seluruh Stakeholders Tanamkan Budaya Antikorupsi
Sekadar catatan, bahwa selain sanggar-sanggar tari tradisional Maanyan atau Lawangan, juga ada kelompok seni budaya lain yang aktif namun kurang terekspos. Mereka ini hanya muncul pada acara-acara tertentu, dengan pengundang yang empunya hajatan, yang notabene adalah kenalan mereka sendiri.[Red]
Discussion about this post