Kaltengtoday.com, Palangka Raya – Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Palangka Raya (LPPM UPR) menggelar Pembukaan dan Pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler.
Pembekalan dilakukan secara daring dengan diikuti oleh seluruh mahasiswa peserta KKN Reguler, Dosen Pembimbing Lapangan, serta Panitia pada pada Jum’at (3/11/2023).
Pada Tahun 2023 ini, kegiatan KKN yang mengusung tema “UPR Berkontribusi, Desa Berinovasi” dan hal tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Panitia Pelaksana KKN UPR, Dr. Firlianty, S.Pi., M.S,.
Baca Juga : Kelompok KKN Kebangsaan Tahun 2022 Desa Dandang Gelar Lokakarya Untuk Usung 17 Program Kerja
KKN kali ini diikuti sebanyak 990 mahasiswa selama satu bulan dari 16 Nopember 2023 sampai dengan 16 Desember 2023, nantinya akan tersebar di Kabupaten Barito Timur, Barito Selatan, Pulang Pisau dan Kapuas.
Rektor UPR, Prof. Dr. Ir. Salampak, M.S saat membuka secara resmi kegiatan pembekalan menyampaikan salah satu program LPPM adalah KKN, yaitu merupakan suatu bentuk pendidikan.
“Bentuk pendidikan yang dimaksud yakni dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah masyarakat di luar kampus, yang secara langsung bersama-sama masyarakat mengidentifikasi potensi dan menangani masalah,” tuturnya.
Ditegaskannya, sehingga diharapkan mampu mengembangkan potensi desa/daerah dan meramu solusi untuk masalah yang ada di desa.
“Kegiatan KKN diharapkan dapat mengasah soft skill kemitraan, kerja sama tim lintas disiplin/keilmuan (lintas kompetensi), dan leadership mahasiswa dalam mengelola program pembangunan di wilayah perdesaan,” tuturnya.
Kepala LPPM UPR, Dr. Ir. Evi Veronica, M.S, menyampaikan apresiasinya kepada Pemerintah Kabupaten Barito Timur, Barito Selatan, Pulang Pisau, dan Kapuas.
Baca Juga : Artikel : Menekan angka stunting melalui KKN Tematik
“KKN dengan tema UPR Berkontribusi, Desa Berinovasi dapat dikembangkan sebagai pendekatan pemberdayaan masyarakat desa (empowerment tools) yang melibatkan unsur-unsur pemerintah, pemerintah daerah, perguruan tinggi, swasta dan pemerintah desa,” katanya.
Ia menerangkan KKN ini merupakan pendekatan intervensi sosial yang lebih menekankan pada aspek ‘proses’. Dampaknya akan dapat dilihat pada jangka panjang baik peningkatan kapasitas desa maupun sumber daya manusia (regenerasi) yang memahami konteks perdesaan atau lebih dikenal dengan Program SDGs Desa (Sustainable Development Goals Desa) sebagai acuan pembangunan di Pedesaan bersama UPR.[Red]
Discussion about this post