kaltengtoday.com, Tamiang Layang – Deretan los penjaja atau pedagang di Pasar Ikan Dayu, Kecamatan Karusen Janang, Kabupaten Barito Timur, nampak lama teronggok kosong. Sesekali hanya ‘dimanfaatkan’ oleh anak-anak kecil yang bermain di situ, atau para pengendara roda dua yang berteduh saat hujan mengguyur.
Di belakangnya, deretan rumah bidakan alias barak, juga terlihat kosong, dibiarkan selama beberapa tahun ini. Beberapa bagian lantai teras luar, yang menyambung dengan anak tangga menuruni sungai, bahkan sudah lapuk dan jebol. Berbahaya bagi siapapun yang menginjaknya.
Baca Juga : Â Pj Bupati Barsel Berikan Sejumlah Suplemen Kepada Petugas Pengamanan Nataru
Itulah pemandangan di Pasar Ikan Dayu sekarang. Hingga tahun 2019 pasar ini masih diramaikan oleh pedagang ikan yang kebanyakan datang dari Desa Muara Plantau, Kecamatan Pematang Karau. Namun selepas tahun itu pasar berangsur sepi pengunjung sehingga menjadi sepi dan kesannya tak terawat
Para pedagang ikan dulu memang menggunakan transportasi perahu untuk pulang ke desa asal mereka, mendapatkan ikan untuk dijual, dan membawa kembali ke Dayu. Karena jauh, maka mereka menginap serta tinggal di barak dekat Pasar Ikan tersebut.
Sekarang, pasar, barak juga perahu kelotok, seolah menjadi ‘museum’ kenangan, era aktivitas perdagangan ikan masih ramai dulu. Perahu-perahu kelotok tersebut bahkan terkesan mubazir, padahal kondisi, termasuk mesinnya, kata beberapa warga masih baik.
Baca Juga :Pemkab Berikan Reward PPI Seruyan Tur Wisata ke IKN Nusantara
“Paling ada yang menggunakan untuk memancing saja. Menyalurkan hobi. Itupun hanya sesekali. Orang di sini, sekarang sudah bisa ke Plantau pulang pergi tiap hari, karena jalan daratnya sudah jadi. Meski belum diaspal, hanya hamparan tanah dan batu, tapi bisa dilewati,” tutur Mama Rido, seorang pedagang minuman ringan dan makanan kecil di depan Pasar Ikan Dayu, tadi (Sabtu, 24/12) seraya menunjukkan bahkan ada kelotok yang dinaikkan ke teras rumah orang. [Red]
Discussion about this post