kaltengtoday.com, Palangka Raya – Nilai Tukar Petani (NTP) Gabungan Kalimantan Tengah (Kalteng) pada Mei 2023 turun sebesar 3,50 persen dibanding April 2023, yaitu dari 123,30 menjadi 118,98.
Dimana, menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng, Eko Marsoro NTP yang merupakan perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib) dan merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di perdesaan serta untuk menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.
Baca Juga : Â BPS Kalteng Sampaikan Komoditas Penyumbang Inflasi di Bulan Maret 2023
“Penurunan ini disebabkan oleh turunnya nilai tukar pada beberapa subsektor, yakni tanaman perkebunan rakyat (5,44 persen), perikanan (1,37 persen), dan peternakan (1,05 persen),” katanya kepada awak media, Selasa (13/6).
Sementara itu, ia menuturkan, tanaman pangan dan hortikultura mengalami peningkatan nilai tukar, masing-masing sebesar 0,22 persen dan 0,16 persen.
“Pada Mei 2023 terjadi peningkatan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) di Kalteng sebesar 0,80 persen yang utamanya disebabkan oleh meningkatnya indeks harga kelompok makanan, minuman dan tembakau (1,24 persen),” bebernya.
Baca Juga : Â BPS Kalteng: Tingkat Ketimpangan Pengeluaran di Kalteng Menurun
Lalu, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga (0,36 persen) serta kelompok rekreasi, olahraga dan budaya (0,20 persen),” tuturnya.
Sama halnya dengan NTP, Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Kalteng pada Mei 2023 juga mengalami penurunan.
“Dimana penurunan tersebut sebesar 2,94 persen, dari 123,62 (April 2023) menjadi 119,99 (Mei 2023),” tukasnya.[Red]
Discussion about this post