Kaltengtoday.com, Palangka Raya – Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng keluarkan rilis Nilai Tukar Petani (NTP) yang merupakan perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib).
Kepala BPS Kalteng, Eko Marsoro menjelaskan, NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di perdesaan.
Baca Juga :Â BPS Kalteng Sampaikan Komoditas Penyumbang Inflasi di Bulan Maret 2023
“NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi,” katanya kepada awak media, Senin (4/3).
Ia membeberkan, NTP Gabungan Kalteng pada Februari 2024 naik sebesar 1,28 persen dibanding Januari 2024, yaitu dari 121,24 menjadi 122,79.
“Kenaikan ini disebabkan oleh naiknya nilai tukar pada beberapa subsektor, yakni tanaman pangan sebesar 2,16 persen, tanaman hortikultura 0,68 persen, tanaman perkebunan rakyat 1,39 persen, dan perikanan 1,35 persen,” bebernya.
Baca Juga :Â BPS Kalteng : Ekonomi Kalteng Triwulan IV Tahun 2022 Tumbuh 5,70 Persen
Eko menyampaikan, pada Februari 2024 terjadi penurunan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) di Kalteng sebesar 0,06 persen, yang utamanya disebabkan oleh turunnya indeks kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau (0,16 persen) dan indeks kelompok Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga (0,01 persen).
“Untuk Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Kalteng pada Februari 2024 mengalami kenaikan sebesar 1,15 persen, dari 124,20 (Januari 2024) menjadi 125,63 (Februari 2024),” tutupnya.[Red]
Discussion about this post