Kaltengtoday.com, Palangka Raya – Penolakan terhadap atas isu rencana Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) merobohkan bangunan yang dianggap bersejarah, yakni gedung Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) di Jalan Tjilik Riwut Palangka Raya terus terjadi.
Protes kali ini dilayangkan Ketua Cabang GMKI Cabang Palangka Raya, Nadi Kodun S Runjan. Hal ini menurutnya, adanya isu tersebut sangat disayangkan.
Baca Juga : Â Pertimbangkan Desain Gedung KONI Dalam Rencana Pembuatan RTH
“Sebenarnya jika gedung yang memiliki nilai sejarah dirubuhkan, seharusnya Pemprov Kalteng bisa mempertimbangkan lagi terkait rencana pembongkaran, saya baca dari beberapa media setelah lebaran gedung KONI Kalteng akan dibongkar ” kata Nadi kepada Kaltengtoday.com, Rabu (3/4).
Ia sangat berharap Pemprov Kalteng dapat membuka ruang diskusi dalam hal menentukan kebijakan-kebijakan yang tepat. Seperti melibatkan tokoh-tokoh masyarakat, budayawan, pemuda, serta kaum akademisi yang ada di Bumi Tambun Bungai.
Nadi Kodun yang merupakan salah seorang pemuda Dayak ini juga menegaskan, masyarakat pasti mendukung setiap kebijakan pemerintah, namun jangan sampai kebijakan itu tidak memperhatikan nilai sejarah dan kebermanfaatan.
“Terlebih lagi, Gedung KONI adalah gedung pertama yang dibangun pemerintah dengan menggunakan anggaran APBD dan difungsikan sebagai kantor DPRD Provinsi Kalteng Pertama, ini menunjukkan gedung ini adalah tonggak awal juga bagaimana kemajuan pembangunan di Kalteng pada masa itu,” tegasnya.
Baca Juga : Â Ketua Dewan Penyantun Harapkan KONI Berikan Pembinaan Terhadap Atlet Barito Utara
Ia menerangkan, Gedung KONI tersebut adalah saksi sejarah, bagaimana pembangunan di Kalteng pada masa itu dan Nadi juga menuturkan sebagai pemuda Kalteng dirinya jelas sangat menolak jika diruntuhkan.
“Saya rasa Pak Gubernur dan jajarannya di Pemprov dapat mempertimbangkan kembali hal ini dan menerima aspirasi baik dari pemuda, tokoh-tokoh yang pernah menjabat di Pemprov, serta juga Budayawan Kalteng, sangat disayangkan jika gedung yang berusia 50 tahun dan memiliki nilai budaya dan sejarah diruntuhkan, generasi muda Dayak perlu belajar tentang situs-situs sejarah awal pembangunan di Kalteng, termasuk gedung KONI,” demikian Nadi Kodun S Runjan.[Red]
Discussion about this post