Kaltengtoday.com, Palangka Raya – Lagi dan lagi kaum perempuan tidak dicalonkan menjadi salah satu kandidat dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2024. Hal ini terjadi bukan hanya untuk kali pertama, tapi sudah sejak pertama Pilgub Kalteng digelar pada 2005 lalu.
Kaum perempuan yang memiliki hak memilih tidak sedikit di Kalteng. Untuk tahun 2024, perempuan mengisi hingga 953.208 orang di Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan telah di sah kan pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kalteng atau hampir separuh DPT Kalteng yang berjumlah 1.960.053 orang pemilih.
Dari DPT Kalteng tahun 2024 tersebut, kaum perempuan memiliki potensi yang cukup besar untuk mendobrak dominasi laki-laki di kontestasi ini. Terlebih, setelah penetapan 4 pasangan calon oleh KPU Kalteng pada Minggu (22/9/2024) lalu, maka harapan untuk adanya pemimpin perempuan di Kalteng agaknya masih tertunda hingga pesta demokrasi selanjutnya.
Baca Juga :Â Pilgub Kalteng Tahun 2024 Sah di Ikuti Empat Pasang Calon dan Akan Rebut 1.960.053 Total Suara
Melihat hal tersebut juga, para kandidat memiliki PR besar terkait bagaimana menjaring suara-suara kaum perempuan, khususnya pada masa pencoblosan 27 November 2024 mendatang.
Menurut Pengamat Politik, sekaligus Dosen di Kampus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Palangka Raya (Fisip UPR), Yuliana akses pendidikan politik yang mumpuni bagi kaum perempuan di Bumi Tambun Bungai sampai saat ini masih sangat minim.
“Bukan tentang siapa aktor yang akan duduk, akan tetapi tentang bagaimana pendidikan politik dapat diakses secara luas oleh perempuan,” katanya kepada Kaltengtoday.com, Rabu (2/10/2024).
Sejak digelarnya Pilgub Kalteng, nyatanya tidak ada satu orang pun yang di usung oleh partai politik dan mampu maju sebagai kandidat, baik Calon gubernur (Cagub) maupun Calon Wakil Gubernur (Cawagub).
Baca Juga :Â Hasto Umumkan Nama Pasangan Nadalsyah-Sigit K Yunianto Untuk Maju di Pilgub Kalteng 2024
Kiprah politisi perempuan di Kalteng bukan tidak ada, mereka sampai saat ini bahkan mampu memimpin di berbagai instansi pemerintahan, organisasi masyarakat, ataupun partai besar.
Seperti Ketua DPW Partai NasDem Kalteng yang telah sejak lama di pimpin Faridawaty Darlan Atjeh, Ketua DPW PSI Kalteng terdapat nama Pancani Gandrung yang dalam Pilkada kali ini lebih memilih untuk bertarung di Pemilihan Bupati (Pilbup) di Barito Timur (Bartim).
Begitu pula beberapa kabupaten/kota di Bumi Tambun Bungai, masih banyak kaum perempuan yang dapat diandalkan dalam memimpin, baik sebagai bupati, wakil bupati, kepala SKPD, maupun tokoh budaya, serta pemuda.
Melalui akses pendidikan politik, Yuliana yakin kaum perempuan akan dapat bersaing hingga kontestasi Pilgub. “Bukan hanya akses pendidikan, dalam hal ini perempuan butuh juga yang namanya perempuan support perempuan,” tegasnya.
Baca Juga :Â Ratusan Gen-Z Deklarasi Dukungan Untuk Willy-Habib di Pilgub Kalteng 2024
Banyak peran yang dapat dilakukan politisi perempuan di Pilgub Kalteng, salah satunya menyuarakan isu tentang perlindungan terhadap kaum perempuan itu sendiri dan anak.
Akan tetapi, melihat realitas dari perpolitikan Kalteng hingga saat ini, masih terdapat hal yang sangat perlu diperbaiki, khususnya dalam kepemimpinan bagi kaum perempuan.
“Perempuan memiliki karakter kepemimpinannya sendiri dan khas. Saya rasa ada miskonsepsi tentang kepemimpinan itu sendiri,” tutupnya. [Red]
Discussion about this post