Mereka biasanya pergi berkemah, memancing, hiking, bermain ski, dan lain-lain. Baik pergi sendiri, maupun bersama keluarga atau kelompok.
Tidak harus mengeluarkan banyak uang, menyatu dengan alam ini bisa dilakukan dengan kegiatan apapun dengan harga gratis.
Dalam mendukung gaya hidup ini, beberapa lembaga yang didukung pemerintah bahkan meminjamkan pakaian musim dingin dan perlengkapan trekking untuk masyarakat yang membutuhkannya.
Tidak hanya di Norwegia, masyarakat di Indonesia juga bisa mengadaptasi gaya hidup ini dengan lebih banyak menyatu di alam.
Ketika rutinitas mulai penat, tinggalkan dunia maya dan pekerjaan kemudian menerima tantangan di alam sekitar.
Karena Indonesia tidak memiliki cuaca extrim seperti di luar negeri, ada banyak kegiatan yang bisa dilakukan untuk bermain di ruang terbuka.
Baca Juga : Â Tiru Gaya Hidup Frugal, Strategi untuk Lebih Hemat dan Cepat Kaya
Seperti detoks digital atau off social media, ikut klub pecinta alam, bersepeda di hari libur, jogging, hingga mengajak anak-anak bermain di luar ruangan.
Kebiasaan ini akan merilis enegeri positif baru, dan sangat memengaruhi peningkatan ketrampilan kognitif terutama bagi anak-anak.[Red]
Discussion about this post