Kalteng Today – Palangka Raya, – Dari hasil pengamatan Tim Mamangun Mahaga Lewu, tingkat ketergantungan warga sekitar Taman Nasional Sebangau di Palangka Raya, Provinsi Kalteng sangat tinggi.
Contohnya, total nilai yang dihasilkan dari kegiatan pemanfaatan kawasan konservasi Taman nasional Sebangau oleh masyarakat Kelurahan Kereng Bangkirai mencapai sekitar Rp 56 juta perbulan.
“Tingkat ketergantungan masyarakat terhadap kawasan konservasi Taman Nasional Sebangau cukup tinggi mencapai 88,34% dari 36 responden masyarakat kelurahan Kereng Bangkirai yang terkait dengan Kawasan Konservasi Taman Nasional Sebangau,” kata Fitriyani Sinaga, Ketua Tim Mamangun Mahaga Lewu (MML) Senin ( 12/7/2021)
Masyarakat pada kawasan yang terdekat dengan Taman Nasional Sebangau seperti RW 1 yang terdiri dari 7 RT dimana RT 01 sampai RT 03 memiliki keterkaitan dengan sekitar kawasan Taman Nasional.
“Masyarakat Kelurahan Kereng Bangkirai pada RT 1 hingga RT 3 menjadikan kawasan konservasi ini sebagai sumber mata pencaharian masyarakat,” ujar wanita Penerima Kategori Tokoh Konservasi Muda, 2021 KLHK RI.
Untuk diketahui, secara administratif Kelurahan Kereng Bangkirai luasnya mencapai 323,45 km2 dan salah satu dari 6 (enam) Kelurahan yang ada dalam wilayah Kecamatan Sabangau. Kelurahan ini berjarak sekitar 12 Km perjalanan darat dari Palangka Raya, Ibukota Provinsi Kalteng.
Dibagian lain Fitriyani Sinaga juga menjelaskan, dari hasil pengamatan tim di lapangan, secara sosial ekonomi masyarakat sekitar Taman Nasional Sebangau terdapat pada mata pencaharian antara lain pertanian, perikanan, dan peternakan.
“Salah satunya memanfaatkan kawasan konservasi sehingga memiliki nilai ekonomi dari kegiatan pemanfaatan dengan mengidentifikasi pemanfaatan kawasan salah satunya yaitu pemanfaatan transportasi yang menjadi nilai ekonomi pendapatan masyarakat, “ujar Demisioner Ketua Sylva Pusat, Kehutanan UNMUL itu.
Baca Juga : Tingkatkan Kualitas Budidaya Lebah Madu, Pemdes Sebangau Jaya Gelar Pelatihan
Mamangun Mahaga Lewu adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh LEWU KITA yakni sebuah wadah baru untuk anak muda Kalimantan dalam edukasi literasi Konservasi yang diinisiatori pertama oleh Fitriyani Sinaga.
Selain itu ada A Dzaki Abrori, Ketua Dema FUAD IAIN Kalteng, Filmmaker Muda palangkaraya. Kemudian Muhammad Iqbal Zulkarnain dari BEM Universitas Muhammadiyah Palangkaraya, Co Founder Jejak harapan dan Borneo Mengabdi serta Rahmalia, Wakil Ketua Kehutanan Universitas Palangkaraya dan Peneliti Akademis Orang utan.[Red]
Discussion about this post