Kaltengtoday.com, Kapuas – Pemerintah Kabupaten Kapuas di bawa kepemimpinan Pj Bupati Kapuas Erlin Hardi bertekad mengangkat kearifan lokal melalui anyaman purun dengan berbagai motif bernuansa lokal melalui rekor MURI dunia pada hari jadi kota Kuala Kapuas ke 218 dan Hut Pemkab Kapuas ke 73.
Melalui Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi Usaha Mikronesia Kecil Menengah Bidang Industri program pelatihan anyaman rotan mau pun purun terus di kembangkan dengan berbagai motif untuk daya tarik investor mau pun para wisatawan.
“Pencapaian rekor MURI dunia membuktikan bahwa kita sangat kaya akan kearifan lokal harus dikembangkan terus dengan di bantu Dinas Perdagperinkop,” kata Erlin Hardi, Minggu, (5/5/2024).
Baca Juga :Â Dinas Koperasi Dan UKM Kotim Dukung Kerajinan Lokal
Maka itu lanjut lelaki yang dikenal dekat dengan masyarakat itu,untuk pelatihan dan mendatangkan narasumber dari luar mau pun lokal untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia(SDM), pengrajin.
Sehingga mereka bisa kreatif bisa menciptakan motif motif anyaman purun yang lebih menarik sehingga ekonomi kreatif di Kabupaten Kapuas lebih berkembang lagi.
“Makanya melalui momentum membuat rekor MURI dunia yang baru untuk anyaman purun dengan berbagai motif jadi di dikenal oleh masyarakat luas,”ungkapnya.
Disampaikan lelaki kelahiran Desa Keladan Kecamatan Mantangai itu,tumbuhan purun sangat berlimpah di Kabupaten Kapuas terutama di daerah 12 Kecamatan di pasang surut.Tentu kedepan bukan lagi menjadi pekerjaan paru waktu bagi masyarakat,tetapi di kembangkan menjadi sentra industri kerajinan tangan purun dan rotan.
Baca Juga :Â Pemkab Barito Utara Terima Sertifikat Merek Asosiasi Kelompok Anyaman Rotan Gunung Purei
“Saya berharap Kabupaten Kapuas,menjadi kabupaten yang maju bukan saja dari, pertanian tetapi industri kerajinan tangan juga ikut berkembang dengan pesat,” imbuhnya.
Sedangkan kepala Dinas Perdagperinkop UMKM Kapuas Apendi menambahkan,upaya menjaga keberlanjutan budaya lokal,khusus kerajinan anyaman terutama dalam konteks mengajak generasi muda untuk turut serta dan menekuni warisan budaya yang sudah menjadi tradisi turun temurun yang harus di pertahankan sehingga tak lekang oleh waktu.
Baca Juga :Â Tampilkan Anyaman Rotan dari Gunung Purei, Stand Barito Utara Raih Terbaik III Jogja ITT Expo
“Kami sangat berharap,dapat memicu generasi muda untuk belajar dan melestarikan seni menganyam dan program ini sudah di laksanakan di setiap sekolah,”terang Apendi.
Disampaikan Apet sapaan akrabnya, bahwa menganyam purun dapat meningkatkan ketrampilan dan kreativitas para pengayom purun untuk memunculkan motif motif baru bernilai jual tinggi dan mampu bersaing.
“Kita baru saja mencetak rekor MURI dunia dan salah satu upaya melestarikan menganyam purun yang patut untuk dilestarikan,”pungkasnya. [Red]
Discussion about this post