Kalteng Today – Sport, – Bisa jadi salah satu atlet yang mendapat kehormatan memenangkan medali emas di gelaran Olimpiade sudah pasti jadi hal yang sangat membanggakan. Terlebih, kalau medali tersebut diperoleh dengan perjuangan yang susah payah dan usaha keras.
Beruntung, Indonesia sendiri jadi salah satu negara yang bisa membawa pulang medali emas, lewat pencapaian yang diraih oleh pasangan ganda putri bulu tangkis, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu.
Masyarakat Indonesia termasuk pembaca sampai detik ini bahkan masih bisa dengan leluasa menikmati pemandangan dan tampilan seperti apa medali emas yang berhasil dimiliki pasangan Greysia/Apriyani.
Iya, kedua atlet tersebut sampai sekarang bahkan masih mendapat banjiran apresiasi berkat prestasi mereka. Di setiap kesempatan penerimaan apresiasi yang didapat, medali emas Olimpiade pun tak pernah absen bertengger dengan manis di tubuh kedua atlet tersebut.
Lain halnya Greysia dan Apriyani, sayangnya nasib berbeda dan kurang menyenangkan dialami oleh atlet peraih medali emas Olimpiade yang berasal dari negara lain, yaitu Zhu Xueying, peraih medali emas cabor trampolin putri, dan Wang Shun, atlet renang yang meraih medali serupa dari cabor renang medley 200 meter individu.
Lapisan medali emas terkelupas dan kilaunya dianggap berkurang
Kedua atlet China tersebut beberapa hari lalu mengeluhkan soal medali emas mereka yang disebut terkelupas. Zhu dan Wang pertama kali membagikan hal tersebut lewat Weibo, sebuah platform media sosial populer di China.
Mengutip Global Times, Zhu awalnya membagikan gambar bagian belakang medali yang memang tampak terkelupas dan membuat permukaannya berbeda dari bagian lain.
“Apakah medalimu … terkelupas seperti ini?” tulis Zhu mengawali unggahannya, awalnya mendapat banyak pertanyaan mengapa lapisan tersebut ia kelupas, Zhu akhirnya memberikan keterangan lanjutan.
“Biar saya mengklarifikasi ini. Saya tidak bermaksud mengupasnya, saya hanya menemukan ada noda kecil di medali saya. Saya pikir itu mungkin hanya kotoran, jadi saya menggosoknya dengan jari dan ternyata tidak ada yang berubah, jadi saya mengambilnya dan nodanya semakin besar,” jelas Zhu.
Tak lama, hal serupa nyatanya baru diungkap oleh Wang. Lebih ekstrem, Wang bahkan mengungkap kalau dirinya sampai tidak berani lagi menyentuh medalinya karena khawatir permukannya menjadi semakin tidak berkilau dan mengelupas lebih luas.
Langsung mengundang perhatian publik, akhirnya kejadian ini pun menimbulkan banyak pertanyaan, terlebih mengenai kualitas dari medali yang dibuat untuk gelaran pesta olahraga dunia.
Bukan cuma itu, apa lagi saat ini gelaran Paralimpiade Tokyo 2020 masih berlangsung, dan jajaran medali yang disiapkan untuk para atlet nyatanya juga melalui proses yang sama, bahkan dibuat secara bersamaan dengan medali Olimpiade Tokyo 2020.
Seperti yang pernah diberitakan sebelumnya, pembuatan jajaran medali di gelaran Olimpiade kali ini sebenarnya memang dibuat dengan mengekstraksi jutaan limbah ponsel dari masyarakat Jepang, untuk diambil kandungan emas, perak, dan tembaganya.
Greysia Polii, dalam salah satu kesempatan bahkan mengungkap kalau kandungan emas yang ada pada medali Olimpiade hanya sekitar 6 gram saja.
“Ini tuh lapisannya emas, tapi dalamnya kayak plastik segala macam, dia (Jepang) bikin dalamnya. Lapisan emas iya, katanya 6 gram” ungkap Polii dalam sebuah vlog di kanal YouTube Boy William.
Menanggapi hal ini, Komite Olimpiade Internasional (IOC) akhirnya angkat bicara dan memberikan klarifikasi.
Baca Juga : Setelah Olimpiade, Kali Ini Saatnya Dukung Atlet Indonesia di Ajang Paralimpiade Tokyo 2020
Melansir Insider, Komite Olimpiade Internasional mengatakan bagian yang terkelupas bukanlah lapisan emas, melainkan sebuah lapisan yang memiliki fungsi untuk mencegah goresan dan noda muncul di medali.
Jadi, kejadian yang menimpa dua medali milik atlet China tersebut sama sekali tidak akan memengaruhi kualitas medali.
Ungkapan berbeda justru datang dari pihak yang memproduksi medali Olimpiade Tokyo 2020 di Jepang, yaitu Japan Mint. Mereka mengklaim kalau pihaknya tidak melihat adanya masalah terkait lapisan yang terkelupas, namun pihak panitia (IOC) mengungkap akan melakukan penyelidikan lebih lanjut perihal kejadian tersebut. [Red]
Discussion about this post