Kaltengtoday.com, Palangka Raya – Pembangunan jaringan listrik interkoneksi Sampit-Kuala Pembuang, mendapat dukungan dari kalangan mahasiswa asal Kabupaten Seruyan.
“Mau tidak mau, itu harus jalan dan terealisasi,” kata Sekretaris Himpunan Mahasiswa (HIMA) Seruyan Palangka Raya, Muhammad Ilmi, Kamis (10/11/2022).
Dukungan terhadap adanya jaringan interkoneksi listrik yang saat ini tengah dalam tahap pembangunan saluran udara tegangan tinggi (SUTT) 150 Kilo Volt (kV), menurut Ilmi, sudah sewajarnya dilakukan oleh masyarakat Bum Gawi Hatantiring.
Baca juga: Mantan Bupati Seruyan Ajak Warga Dukung SUTT Sampit-Kuala Pembuang
“Karena kita tahu bahwa sampai saat ini masih banyak desa-desa di Kabupaten Seruyan yang belum terjangkau jaringan listrik PLN. Dengan masuknya jaringan interkoneksi ini, diharapkan akan menjadi solusi bagi hal itu,” ujarnya.
Selain itu lanjut dia, dengan tersambungnya listrik menuju Kuala Pembuang dalam jaringan interkoneksi Kaltengseltim, juga akan memberikan banyak dampak positif baik jangka pendek maupun jangka panjang bagi masyarakat.
“Berbagai sektor dan aktivitas perekonomian akan berjalan semakin lancar yang imbasnya akan meningkatkan kesejahteraan. Termasuk pula di sektor pendidikan,” sebut dia.
Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya itu juga mengharapkan agar pembangunan jaringan SUTT bisa berjalan lancar dan cepat selesai, sehingga bisa segera dinikmati masyarakat.
Seperti diketahui, pembangunan proyek SUTT 150 Kilo Volt (kV) jalur Sampit-Kuala Pembuang nyaris rampung. Jika proyek ini rampung, maka akan terkoneksi dengan jaringan kelistrikan Kalseltengtim. Sayangnya, megarproyek yang sejatinya tuntas 2022 tersebut terkendala pembebasan lahan, padahal pembangunan sudah mencapai 75 persen.
Manajer UPP KLB 3 Palangka Raya Osta Melanno menyebutkan, saat ini Seruyan masih memiliki sistem kelistrikan isolated atau terisolasi. Artinya, belum terhubung dengan sistem kelistrikan yang ada di Kalimantan.
“Daerah Seruyan masih mengandalkan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) sebagai sumber listrik utama. Apabila SUTT 150 kV Sampit-Kuala Pembuang itu beroperasi, maka sistem kelistrikan di kabupaten tersebut akan terkoneksi dengan sistem kelistrikan Kalseltengtim,” ungkap Osta kepada media, Minggu (6/11/2022).
Proyek ini sudah berjalan dari 2019 dengan target selesai akhir tahun 2022 ini. “Progress pembangunan sudah 75 persen. Pembangunan tiang jaringan target kita sampai 308 tiang,” Manajer Bagian Perizinan PLN Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat (UIP KLB) Asriadi Adri, Minggu (6/11/2022). [Red]
Discussion about this post