Kaltengtoday.com, Palangka Raya – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) mengoptimalkan upaya penekanan angka pernikahan usia dini.
Salah satu upaya yang dijalankan adalah dengan mengedukasi masyarakat, khususnya seperti generasi muda agar mencegah pernikahan dini, Sebab, pernikahan dini menjadi salah satu pemicu tingginya prevalensi stunting di suatu daerah.
Hal tersebut disampaikan Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Kalteng, Yulistra Ivo Sugianto Sabran dalam kegiatan Sosialisasi Pencegahan Perkawinan Usia Anak dan Kekerasan Terhadap Anak, bertempat di Aula Harati Dinas Pendidikan Kalteng, Kamis (30/5)
Baca Juga : Duta Genre Harus Menjadi Role Model Bagi Generasi Muda
“Sebaiknya jangan menikah muda, aktualisasi diri terlebih dulu, matangkan mental, fisik, dan finansial sebelum akhirnya berkeluarga,” ucapnya.
Ia menerangkan, menikah di usia muda tanpa bekal apa-apa rentan mengalami masalah di kemudian hari dan salah satunya adalah masalah kesehatan berupa tumbuh kembang anak yang stunting.
Hal tersebut menurutnya akan terjadi karena ibu belum memiliki pengetahuan yang cukup terhadap upaya menjaga tumbuh kembang anak pada 1000 hari pertama kehidupannya.
“Maka dari itu sangat penting untuk memiliki pemahaman yang baik terkait ini, sebab salah satu pemicu masalah stunting ini karena pernikahan dini,” tuturnya.
Baca Juga : Warisan Budaya Harus Dilestarikan Untuk Generasi Muda Sebagai Identitas Diri
Lebih lanjut, ia menerangkan, setiap berkunjung ke daerah-daerah, pihaknya selalu menyempatkan diri untuk melakukan sosialisasi dan edukasi kepada generasi muda daerah setempat untuk tidak menikah di usia dini.
“Setiap ke daerah kami selalu melakukan kegiatan serupa, biasanya Pak Gubernur mengumpulkan anak-anak SMA, selain sosialisasi tabe, juga sosialisasi untuk mencegah stunting dan pendewasaan pernikahan usia anak,” pungkasnya. [Red]
Discussion about this post