Kalteng Today – Entertainment, – judul aja udah terdengar dark banget. Kalau ketinggalan update langsung aja tonton, atau bisa lanjut dulu baca tulisan ini buat tau resensi dan ulasan singkatnya ya!
*Spoiler Alert: Artikel ini mengandung bocoran Blood Red Sky yang bisa saja mengganggu buat kalian yang belum menonton*
Blood Red Sky merupakan film yang rilis di Netflix tanggal 23 Juli kemarin. Tepatnya di hari Jumat, momen yang bisa dibilang pas bagi kaum rebahan buat nambah daftar tontonan di waktu akhir pekan.
Film garapan sutradara Peter Thorwarth yang sekaligus merangkap jadi penulis naskah dengan dibantu Stefan Holtz ini, dibintangi jajaran aktor dan aktris yang sebagian besar juga berasal dari Jerman atau negara lain di sekitar wilayah Eropa.
Secara ringkas, beberapa karakter kunci layaknya pemeran utama wanita bernama Nadja diperankan oleh Peri Baumeister, ada juga Carl Anton Koch sebagai anak dari Nadja yang bernama Elias, dan Kais Setti yang memerankan karakter Farid.
Jajaran bintang di atas baru yang mengisi karakter protagonisnya, sedangkan karakter berlawanan atau antagonis dalam hal ini kelompok teroris, yang diceritakan membajak pesawat diperankan oleh Alexander Scheer (Eightball) kawanan teroris yang menyamar sebagai pramugara, Kai Ivo Baulitz yang juga menyamar sebagai co-pilot, dan masih banyak lagi.
Mulai masuk ke sinopsis singkat mengenai jalan cerita dari film Blood Red Sky, karakter pemeran utama wanita bernama Najla diceritakan memiliki penyakit misterius yang awalnya masih ia sembunyikan.
Nadja yang hidup bersama satu-satunya anak yang ia miliki yaitu Elias, pergi ke New York dengan salah satu maskapai penerbangan dengan tujuan menemui dokter yang diyakini bisa mengobati penyakit misteriusnya. Padahal, penyakit misterius yang dimaksud adalah keadaan Nadja yang sejatinya kerap berubah menjadi vampir.
Tapi siapa sangka, keputusan Nadja memilih penerbangan malam buat menghindari sinar matahari yang diketahui sebagai kelemahan vampir ternyata berujung petaka, karena dalam penerbangan yang dia ambil ternyata ada komplotan teroris yang berencana membajak pesawat demi tujuan politik.
Alur cerita selanjutnya tak terlalu sulit buat ditebak, sebagai seorang ibu yang memiliki naluri demi melindungi anaknya, Nadja berusaha melawan komplotan teroris di pesawat tersebut walaupun berisiko membongkar identitasnya sebagai vampir, yang tragisnya ternyata malah membawa para penumpang di pesawat tersebut ke malapetaka yang lebih besar lagi.
Mungkin cukup sampai di sini, bagi kalian yang penasaran bagaimana kelanjutan dan akhir dari film Blood Red Sky bisa menyaksikan sendiri ketegangan filmnya di Netflix secara langsung.
Yang jelas, banyak penikmat film satu ini yang memberikan pandangan bahwa Blood Red Sky menjadi salah satu film yang datang dengan ide baru dan segar. Sepakat, karena faktanya saat ini masih bisa dihitung dengan jari atau bahkan nyaris tidak ada film yang menyatukan dua bentuk tragedi dalam satu latar.
Horor dan thriller yang berasal dari cerita vampir, dipertemukan dengan ketegangan yang berasal dari tembakan dan suasana teriakan khas kepanikan yang berasal dari penumpang pesawat yang dibajak, kombinasi tragedi apa lagi yang bisa lebih buruk dari ini?
Baca Juga : 6 Film Terbaik Netflix pada Pekan Kedua Juli 2021
Walau begitu, tak sedikit pula beberapa penikmat film yang beranggapan kalau Blood Red Sky memiliki penurunan kualitas dan ketegangan yang berkurang sejak pertengahan bagian hingga ke akhir film, terutama sewaktu semua kunci dari jalan cerita film dianggap terlalu cepat dibuka di bagian pertengahan.
Karena hal tersebut, film Blood Red Sky harus puas dengan penilaian sebesar 6,2/10 yang dipublikasi pada laman Imdb. Tapi terlepas dari penilaian penikmat film yang sudah pasti berbeda-beda, Blood Red Sky tetap layak masuk ke daftar tontonan Netflix di akhir pekan. [Red]
Discussion about this post