Kaltengtoday.com, Palangka Raya – Ketua sementara DPRD Kota Palangka Raya, Khemal Nasery menekankan agar Pemerintah Kota (Pemkot) merumuskan solusi secara berkelanjutan dalam mengatasi keluhan masyarakat terkait permasalahan gas elpiji bersubsidi 3 kg.
“Kami mengapresiasi pemerintah kota menggelar operasi pasar murah gas elpiji 3 kilogram. Tetapi jangan sampai hal ini seperti orang makan obat atau bersifat sementara,” ucapnya kepada awak media, Kamis (19/9/2024).
Politisi Partai Golkar ini menyampaikan, masyarakat sebelumnya mengeluhkan terkait sulitnya mendapatkan gas elpiji 3 kg dan bahkan ketika warga membeli gas di pengecer harganya mencapai Rp30 ribu hingga Rp35 ribu.
Baca Juga : Â DPRD Barito Utara Minta Penyaluran LPG 3 Kg Transparan
“Kita lihat masyarakat kita ini kan sangat menantikan gas elpiji, apalagi mereka yang berprofesi sebagai pedagang kreatif lapangan. Gas elpiji 3 kilogram dengan harga Rp22 ribu itu sangat membantu,” tutur Khemal.
Lebih lanjut, ia menekankan, harus dapat tegas terhadap para pangkalan gas elpiji bersubsidi yang kedapatan melanggar aturan, seperti menjual gas elpiji 3 kilogram ke pengecer.
“Pastikan gas elpiji 3 kg tersedia, jangan sampai ada pangkalan yang bermain menjual di atas HET atau menjual ke pengecer,” ucapnya.
Permasalahan gas elpiji 3 kg ini menurutnya berdampak luas terhadap perekonomian masyarakat, terlebih masyarakat yang berprofesi sebagai pedagang.
Baca Juga : Â Pemerintah Diminta Tekan Harga Gas LPG
Maka dari itu, dirinya berharap kedepan masyarakat yang masuk dalam kategori miskin dapat benar-benar merasakan gas elpiji 3 kilogram bersubsidi.
“Jangan sampai masyarakat yang diluar kategori miskin juga ikut menggunakan gas elpiji 3 kilogram bersubsidi. Ini tentunya sudah melanggar ketentuan,” tutupnya.[Red]
Discussion about this post