Kalteng Today – Lifestyle, – Pernahkah Anda merasa energi habis terkuras secara tiba-tiba? Atau merasa sedang begitu malas dan dalam suasana hati yang buruk untuk melakukan apa pun?
Mungkin Anda hanya berpikir untuk lebih banyak beristirahat, padahal gejala tersebut jika terlalu sering terjadi memiliki arti bahwa Anda sedang mengalami kelelahan yang tidak biasa dan dapat mengarah pada kelelahan ekstrim.
Berdasarkan penelitian, wanita cenderung lebih mudah berisiko mengalami sindrom ini dibandingkan dengan pria karena wanita, terutama yang sudah menikah dan memiliki anak memiliki beban dan tanggung jawab yang besar, sekaligus memiliki lebih sedikit waktu untuk memprioritaskan kesehatan fisik dan mental mereka sendiri.
Berkacalah dengan beberapa gejala umum di bawah ini, Anda termasuk dalam kategori merasakan kelelahan yang tak biasa jika:
- Tidak bisa berpikir jernih, atau bahkan tidak sama sekali.
- Merasa lebih dari sekedar stres biasa.
- Lebih suka makan snack, makanan instan, dan junk food.
- Susah tidur, meski sudah berada di tempat tidur.
- Merasa malas untuk melakukan apa pun.
- Suasana hati kacau.
- Merasa sesak napas, bahkan saat tidak melakukan apa pun.
- Sering merasa kedinginan.
- Lebih suka berlama-lama di sofa atau tempat tidur.
Jika gejala di atas Anda rasakan berturut-turut hingga lebih dari tiga bulan, maka kemungkinan Anda mengalami sindrom kelelahan ekstrim. Meski tidak ada tes khusus untuk itu, namun berdasarkan dengan gejala yang Anda alami kelelahan ekstrim tersebut dapat menjadi penyakit jangka panjang.
Jangan menunggu hingga berbulan-bulan, jika Anda sudah menunjukkan beberapa gejala kelelahan, itu berarti saatnya untuk menemui dokter yang dapat membantu menentukan penyebabnya sekaligus memeriksa kondisi kesehatan Anda.
Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut ini beberapa macam penyebab dari kelelahan:
- Pengaruh medis
Kelelahan yang dirasa terus-menerus mungkin merupakan pertanda dari Anda mengalami penyakit seperti gangguan tiroid, penyakit jantung, atau diabetes.
- Pengaruh gaya hidup
Diantaranya:
- Kurang tidur
Umumnya, orang dewasa membutuhkan delapan jam waktu tidur setiap malam.
- Terlalu banyak tidur
Orang dewasa yang tidur hingga sebelas jam di malam hari menyebabkannya merasa ngantuk yang berlebihan di siang hari.
- Obat-obatan dan alkohol
Dapat memperlambat sistem saraf dan mengganggu pola tidur normal.
- Gangguan tidur
Terdapat beberapa alasan, seperti anak yang terbangun di malam hari, pasangan yang mendengkur, atau kamar tidur yang pengap.
- Kurang berolahraga secara teratur
Aktivitas fisik dapat meningkatkan kebugaran dan kesehatan, membantu mengurangi stres, serta meningkatkan energi dan justru membantu Anda untuk mudah tidur dengan lelap.
- Pola makan atau diet yang buruk
Diet rendah karbohidrat dan miskin nutrisi tidak akan memberikan energi yang cukup bagi tubuh.
- Faktor individu
Penyakit atau cedera yang dirasakan sendiri atau yang dialami oleh salah satu keluarga, terlalu banyak komitmen (misalnya mengerjakan dua pekerjaan berat sekaligus), masalah keuangan, dsbnya.
- Pengaruh pekerjaan atau tempat kerja
Diantaranya:
- Kerja shift
Tubuh manusia dirancang untuk tidur di malam hari. Karenanya, jika bekerja dalam shift itu berarti Anda telah mengacaukan pola tidur yang sehat.
- Praktik tempat kerja
Jam kerja yang panjang atau tidak teratur, kerja fisik yang berat, lingkungan kerja yang terlalu bising, dsbnya.
- Stres di tempat kerja
Ketidakpuasan kerja, beban kerja yang berat, konflik dengan atasan atau rekan kerja, ancaman terhadap keamanan kerja, dsbnya dapat digambarkan sebagai penekanan untuk mengerahkan semua energi dalam bekerja yang membuatnya tidak seimbang dengan kehidupan pribadi.
- Pengangguran
Tekanan dalam masalah keuangan, perasaan gagal atau bersalah, kelelahan emosional dalam mencari pekerjaan dapat menyebabkan cemas berlebih, stres, depresi, dan kelelahan ekstrim.
- Pengaruh psikologis
Gejala umum dari masalah kesehatan mental, seperti kesedihan yang berlarut-larut, mudah tersinggung, kurang motivasi, hingga depresi juga menjadi penyebab kelelahan.
- Stres
Kecemasan yang berlebihan dapat membawanya pada stres dan mengakibatkan kelelahan ekstrim.
- Depresi
Ditandai dengan perasaan sedih dan putus asa yang berkepanjangan.
- Berduka
Kehilangan orang yang dicintai dapat menyebabkan timbulnya berbagai emosi, seperti rasa syok, bersalah, kesepian, dan putus asa.
Baca juga :Â 5 Film Pilihan Netflix untuk Menemani Pekan Ketiga di bulan Mei
Lalu, bagaimana cara mengatasi gejala kelelahan tersebut?
Meski pun gejala kelelahan juga memerlukan istirahat sejenak, namun Anda perlu melakukan beberapa hal berikut ini untuk membantu tubuh terasa lebih berenergi:
- Makan makanan sehat dalam porsi kecil, namun teratur.
Makanlah setiap tiga sampai empat jam sekali dapat membantu mengurangi keinginan mengonsumsi gula berlebih dan membantu menurunkan kadar gula darah yang dapat membuat stres dan cepat merasa lelah.
- Tidur berkualitas selama tujuh hingga delapan jam tiap malam.
Sangat penting untuk membangun kebiasaan tidur yang baik dengan rutinitas waktu tidur yang teratur. Hindari mengonsumsi kafein dan alkohol di malam hari. Hindari juga menatap layar handphone sesaat akan tidur. Sesuaikan suhu kamar Anda agar sedikit lebih dingin dan membuat tidur lebih nyaman.
- Kendalikan dan kelola stres dengan baik.
Terdapat beberapa teknik yang dapat membantu Anda untuk mengendalikan dan mengelola stres dengan baik. Bahkan jika dilakukan secara rutin, terbukti dapat membantu menguranginya. Lakukan meditasi, olahraga, dan luangkan waktu sejenak untuk menjalankan hobi Anda.
Walau terlihat sepele, ketiga hal di atas terbukti dapat memperbaiki kondisi Anda secara fisik dan mental. Libatkanlah diri Anda dalam hubungan sosial yang lebih luas. Bertemu dengan teman-teman baru juga dapat membawa Anda pada perubahan suasana hati yang lebih baik.[Red]
Discussion about this post