Kaltengtoday.com, Tamiang Layang – Kering kerontangnya lahan perkebunan dan hutan akibat kemarau yang cukup ekstrim, membuat sensitivitas tersendiri terhadap potensi kebakaran. Hal itu terbukti dengan beberapa kasus kebakaran yang terjadi belakangan ini di Kabupaten Barito Timur.
Kebakaran lahan di Desa Dayu,. Kecamatan Karusen Janang dan Desa Jaweten, Kecamatan Dusun Timur, misalnya. Dua insiden itu menunjukkan betapa sensitifnya tanah serta tanaman pada percikan api.
Beruntung, tim pemadam kebakaran baik dari Pemkab Bartim, yaitu BPBD Damkar, maupun swasta, didukung aparatur keamanan TNI-POLRI begitu responsif. Begitu mendengar informasi,mereka bergerak cepat ke lokasi dan memadamkan api sesegera mungkin.
Baca Juga : Â Sinar Mas Agribusiness and Food Perkuat Kolaborasi dan Teknologi Cegah Karhutla Dampak El Nino
Bahkan dalam kejadian yang berlangsung di wilayah Desa Murutuwu, Kecamatan Paju Epat, baru-baru ini, Kapolres Bartim AKBP Viddy Dasmasela SH SIK dan Wakapolres Andhika Rama SIK sampai turun langsung membantu timnya.
Tanpa segan atau canggung, Kapolres dan Wakapolres ikut serta dalam aksi melawan api. Tidak sekadar memantau apalagi berdiam diri saja. Dan berkat kesigapan seluruh personel di lapangan, api yang berkobar hebat akhirnya bisa dipadamkan.
Menurut Suryadi, salah seorang senior di BPK Sulung, Tamiang Layang, musim kemarau apalagi bercuaca ekstrim seperti sekarang, mereka harus meningkatkan kewaspadaan. Karena potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), bahkan permukiman, lebih tinggi dari biasanya.
Baca Juga : Â Karhutla Merajalela, Ingatkan Tangkap Pelaku Pembakar Lahan
Sementara, Uden, salah seorang pekebun, (Selasa, 22/08/2023) mengaku ia nyaris saja membakar lahan tetangganya, gara-gara api yang ia nyalakan di kebunnya, tiba-tiba membesar tertiup angin.
“Hampir saja saya kena tuntut ganti rugi kalau sampai kebun tetangga hangus. Untung saja, dengan dibantu anak-anak saya, kebakaran bisa kami atasi,” tuturnya seraya tersenyum kecut. [Red]
Discussion about this post