Kaltengtoday.com, Tamiang Layang – Keanekaragaman hayati yang ada di Kabupaten Barito Timur, terutama sungai dengan segala potensinya, masih terlihat apa adanya. Belum dikelola alias di-manage secara maksimal.
Ikan-ikan air tawar berbagai jenis, yang biasa ditangkap para nelayan sungai ataupun pemancing, menjadi sumberdaya alam yang bisa dijadikan potensi ekonomi unggul.
Baca juga :Â Dinas Perikanan Bartim Lakukan Restocking 24 Ribu Bibit Ikan di Dam Karau
Namun sayangnya, seringkali pengelolaan ikan ke dalam bentuk makanan saji, masih terasa minim variasi. Kebanyakan hanya dibakar, digoreng, dipepes, atau dijadikan wadi.
Padahal ikan juga dapat diolah lagi ke berbagai variasi menu. Jadi abon, misalnya. Kebetulan, abon ikan di luar Bartim, sedang jadi salah satu cemilan yang naik daun.
Salah satu ikan yang banyak dicari di Kalimantan Barat, adalah ikan gabus, atau yang di Kalsel dan Kalteng lazim disebut “haruan”. Menurut salah satu anggota TNI yang pernah bertugas di Bartim, Jay, lewat sambungan telpon,(Minggu, 25/06/2023) ikan gabus dari Bartim sebenarnya bisa dilempar ke Kalbar karena harganya cukup menjanjikan.
Baca juga :Â Jaga Populasi, Diskan Kota Palangka Raya Tebar 6.500 Benih Ikan di Danau Teluk
“Stok ikan gabus di Bartim saya lihat lebih banyak daripada di Kalbar. Itu di sana dibuat pil, atau abon. Menurut penelitian medis, daging ikan gabus baik untuk penderita diabetes. Sehingga dibuatlah pil herbal dari daging ikan gabus. Atau bisa juga dimakan jadi abon,” tutur lelaki berbadan kekar itu.
Dikutip dari beberapa sumber, daging ikan gabus, gurame, tongkol (laut) termasuk jenis ikan yang banyak dicari untuk dijadikan abon. Protein yang lumayan tinggi, mungkin nomor kedua Tapi yang utamanya adalah ia menjadi teman nasi panas, sebagai santap malam yang lezat. [Red]
Discussion about this post