Kaltengtoday.com, Palangka Raya – Gracia, orangutan betina liar berusia 40 tahun yang hidup di Laboratorium Alam Hutan Gambut (LAHG), zona khususnya Taman Nasional Sebangau, dinyatakan hamil.
Koordinator orangutan BNF Indonesia, Abdul Azis mengatakan, jika sebelumnya dirinya memiliki kecurigaan dengan perilaku yang berbeda dari salah satu individu yang sudah diamatinya belasan tahun tersebut. Setelah empat jam berjalan mengikuti pergerakan Gracia, kecurigaan Azis pun semakin menjadi-jadi.
Terdengar longcall dari arah area bekas terbakar pada tahun 2015 di Kanal Ruslan. Area itu merupakan homerange Gracia. Tiba-tiba Gracia perlahan pergi berbalik arah seperti menghindar dari suara panggilan orangutan jantan.
“Saya curiga Gracia hamil lagi, semakin berperilaku seperti induk betina yang sedang hamil. Tentu untuk memastikan, akan dilakukan tes kehamilan dari urinnya,” katanya, dalam keterangan resminya, Rabu, 23 Agustus 2023.
Baca Juga : Menyatukan Semangat Kemerdekaan Republik Indonesia dengan Hari Orangutan
Untuk melakukan tes kehamilan melalui urin Gracia, Azis bersama tim mengikuti pergerakan orangutan tersebut untuk buang air kecil demi mendapatkan setetes air seninya yang mungkin tertinggal di dedaunan kering untuk diambil sampelnya. Setelah menunggu beberapa saat akhirnya hasil dari test pack menemukan sedikit harapan.
“Hasilnya dua garis tapi yang satu agak samar, bulan depan kita bisa lakukan cek kehamilan lagi untuk memastikan itu,” ujarnya.
Azis menjelaskan, jika Gracia hamil maka ini adalah kehamilan yang keempat sejak tahun 2003 ketika Dr. Hellen Morrogh-Bernard pertama kali menelitinya. Sedangkan bagi Azis selama mengamati Gracia, ini adalah kehamilan kedua yang dia saksikan dan ikuti perkembangannya secara langsung.
“Saya sangat senang dan terharu bisa mengamati dan melihat perkembangannya secara langsung. Ini adalah anak keempatnya setelah Georgia, Gretel dan Gara yang berarti ada generasi penerus dari spesies payung dari Indonesia ini,” ungkapnya.
Azis menambahkan, selain dari hasil test pack kehamilan pada individu orangutan dapat dilihat juga dari perilakunya seperti selalu menghindar dari long call karena takut akan dikawini oleh pejantan lain ketika ia mengandung.
“Orangutan betina jika sudah siap kawin biasanya lebih agresif mencari jantan dan selalu mendatangi suara longcall. Namun yang hamil sebaliknya pasti menghindar dari longcall,” jelasnya.
Baca Juga : Orangutan Yang Masuk Kebun Warga Sebanyak 2 Ekor
Selain itu, lanjut Azis, orangutan yang hamil juga bisa dilihat dari ciri fisiknya seperti, perut yang mulai membesar, kemaluan yang agak membesar dan menonjol. Jarak jelajahnya pun tidak sejauh biasanya.
“Akhir-akhir ini jarak jelajah Gracia mencari makan rata-rata per hari hanya sekitar 200 meter saja. Itu pun seperti sudah kelelahan, lebih banyak istirahat,” terangnya.
Untuk itu Azis mengajak seluruh masyarakat, agar dapat turut menjaga habitat orangutan. Jangan lagi ada kebakaran hutan karena orangutan dapat kehilangan homerange yang berakibat saling berebut pakan alami di habitatnya.
Sementara itu, Peneliti Orangutan BNF Indonesia, Risfatul Ulya menerangkan, jika perilaku harian orangutan betina yang hamil akan berubah seperti jarak jelajah harian yang lebih pendek. Selain itu, orangutan akan jarang terlihat melakukan treesway.
Baca Juga : Habitat Orangutan Terancam Akibat Karhutla dan Deforestasi
Treesway, adalah kegiatan individu orangutan ketika berpindah dari satu pohon ke pohon lain dengan cara berayun dan membengkokkan ranting atau dahan pohon.
“Ciri fisik lainnya yang sangat tampak adalah kemaluan yang membesar, bagian anus yang agak mengeriput serta puting susu yang memanjang. Hal tersebut menandakan individu orangutan itu siap untuk menyusui,” pungkasnya.[Red]
Discussion about this post