Kaltengtoday.com, Tamiang Layang – Tingginya curah hujan, dan beberapa faktor lain yang mendukung, membuat jembatan penghubung jalan tembus antara Desa Dayu, Kecamatan Karusen Janang dan Desa Muara Plantau, Kecamatan Pematang Karau, Kabupaten Barito Timur, akhirnya tak bisa bertahan lagi.
Padahal, jalan darat tersebut telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat yang beraktivitas. Karena sekarang jembatan sedang tak bisa digunakan, maka warga yang hendak menuju, atau dari Plantau ke Dayu, harus menggunakan perahu kelotok.
Baca Juga :Â Sekda Minta Nakes Jangan Tinggalkan Tugas Saat Banjir
“Kabar terakhir dari keluarga saya yang kemarin sore ke Plantau, jembatannya malah sudah tergenangi air,” ujar salah seorang warga Muara Plantau yang bertemu di sebuah warung di Desa Dayu, tadi (Sabtu, 27/4/2024)
Sementara menurut Ny Hasnah, pemilik warung, yang merupakan asli penduduk asal Muara Plantau, berperahu kelotok menjadi pilihan tercepat, dibanding harus memutar melalui wilayah Kecamatan Pematang Karau induk sana.
“Banyak pemancing yang menyewa ojek kelotok. Tarifnya Rp15 ribu per orang. Tukang perahu klotok jadi banjir job sekarang,” tuturnya seraya tertawa.
Baca Juga :Kecamatan Tasik Payawan Banjir Akibat Luapan Sungai Katingan
Akses jalan yang menghubungkan kedua desa itu, dirintis dan dibangun bertahap oleh Pemkab Barito Timur di tahun 2022.
Sebelumnya, warga Desa Muara Plantau yang ingin bepergian ke luar, hanya mempunyai satu opsi. Yaitu berperahu kelotok. Baru setelah jalan jadi, mereka bisa menggunakan sepeda motor. Dan jarak tempuh pun bisa dipersingkat oleh adanya akses jembatan. [Red]
Discussion about this post