Kaltengtoday.com, Palangka Raya – Ketua TP PKK Kalteng, Ivo Sugianto Sabran buka acara Peningkatan Kapasitas Pokjanal Posyandu Per Regional Wilayah Tengah di Kota Palangka Raya.
“Posyandu adalah salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan,” kata Ivi saat memberikan sambutan dan sekaligus membuka kegiatan tersebut yang diselenggarakan di Swiss-Belhotel Danum Palangka Raya, Jumat (6/10).
Ia menambahkan, hal ini guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi.
Baca Juga : Ketua TP PKK Kalteng Inginkan Revitalisasi Posyandu
‘”Maka sudah sepantasnya lah kita semua bertanggung jawab atas kelangsungan dan perkembangan Posyandu itu sendiri, diantaranya melalui Pembentukan Pokjanal Posyandu mulai tingkat kabupaten/kota, kecamatan dan tingkat Desa/Kelurahan,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, dalam pembentukan Pokjanal Posyandu harus melibatkan lintas sektor terkait termasuk unsur perencana pembangunan dan dapat bermitra dengan dunia usaha, lembaga kemasyarakatan, PKK, lembaga profesi dan unsur masyarakat lainnya serta dalam pelaksanaannya
“Agar terpadu dan terintegrasi dengan program-program pemberdayaan masyarakat lainnya seperti Alokasi Dana Desa (ADD), Posyandu Lansia, Posyandu Balita, PAUD dan lain-lain,” tuturnya.
Baca Juga :Ketua TP PKK Kalteng Ajak Mahasiswa Tingkatkan Daya Saing Untuk Merebut Peluang Kerja
Ia berharap dengan pembinaan Pokjanal Posyandu, akan ada koordinasi yang baik dan sinergitas program sehingga dapat inventarisasi data jumlah dan kegiatan Posyandu mulai tingkat desa/kelurahan, kecamatan dan kabupaten/kota.
“Data inventarisasi Posyandu inilah yang nantinya digunakan untuk menentukan arah dan Posyandu kebijakan dalam upaya-upaya pengembangan Pokjanal,” jelasnya.
Baca Juga :Ketua TP PKK Kalteng Imbau Masyarakat Tetap Taat Prokes
Ia menyebut, keberadaan Pokjanal Posyandu juga sangat berperan penting dalam penurunan angka stunting. seperti dari Studi Kasus Gizi Balita Indonesia (SSGBI) prevalensi di tahun 2019 mencapai 32,3% dan berdasarkan hasil studi tahun 2021 angka prevalensi turun menjadi 27,4% dan tahun 2022 turun lagi pada angka 26,9%. Target angka stunting di tahun 2024 adalah 15,38%,” ungkapnya.
“Maka dari itu kita perlu merancang strategi penguatan Pokjanal Posyandu di Tingkat Provinsi Kalimantan Tengah yang dapat membantu dalam pencegahan dan penurunan stunting di Kalimantan Tengah,” bebernya. [Red]
Discussion about this post