kaltengtoday.com, Sampit – Kepala Dinas Kesehatan Kotim Umar Kaderi mengatakan, berdasarkan pencatatan yang dilakukan melalui e-PPGBM (elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat), prevalensi stunting di Kabupaten Kotawaringin Timur per 31 Desember 2021 sebesar 23,2% menurun 4,2% dibandingkan tahun 2020 sebesar 27,4%.
Dikatakannya, walaupun mengalami penurunan, namun terdapat 3 kecamatan yang mempunyai angka stunting tertinggi, yakni Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Kecamatan Pulau Hanaut dan Kecamatan Baamang.
“Selain itu, terdapat 3 kecamatan yang mengalami kenaikan angka stunting, yaitu Kecamatan Kota Besi, Kecamatan Cempaga dan Kecamatan Mentaya Hilir Selatan,” jelas Umar, Sabtu (10/9/2022).
Baca Juga : DP3AP2KB Berikan Pendampingan dan Audit Stunting
Atas kondisi ini, imbuh Umar, dirinya mengharapkan adanya kepedulian pihak swasta dalam melakukan aksi cegah stunting, seperti yang telah dilakukan di Desa Handil Sohor, Desa Tumbang Keminting, dan beberapa desa lainnya. “Ini dilakukan dalam upaya mendorong keseriusan para camat dan mitra lainnya untuk menekan kasus stunting di Bumi Habaring Hurung ini,” ujarnya.
Baca Juga : Kampung KB Berperan Besar Optimalkan Penanganan Stunting
Terlebih lagi kata Kadis, Bupati Kotim Halikinnor berharap seluruh camat dan jajarannya agar lebih optimal melakukan upaya pencegahan dan penurunan stunting. “Masalah stunting ini harus kita rembuk dan atasi bersama guna menekan kasus stunting di Kotim agar bisa berkurang setiap tahunnya,” tukasnya. [Red]
Discussion about this post