Kalteng Today – Pulang Pisau, – Ketua Komisi I DPRD Pulang Pisau, Tandean Indra Bella berikan masukan agar nama-nama tempat usaha dan perkantoran untuk menggunakan Bahasa Indonesia.
“Itulah Integritas kita, identitas kita. Jangan semerta-merta karena hanya ingin menarik perhatian pengunjung lalu kita dengan sengaja meninggalkan identitas jati diri kita sebagai bangsa yang besar yaitu Bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Persatuan,” tegas Tendean, Jumat (23/07/2021).
Menurut Legislator Golkar Pulang Pisau ini, bahwa banyak negara-negara maju yang justru mempelajari Aksara Indonesia dalam mata pelajaran bahkan mata kuliah universitas-universitas ternama di belahan dunia Eropa, Amerika dan Asia Timur Raya.
“Maka oleh sebab itulah, justru kita yang asli warga negara Indonesia seharusnya patut dengan bangga memakai nama-nama dari Bahasa Kita sendiri. Jangan oleh pengaruh budaya asing seperti budaya barat dan budaya Kpop lalu, menjadi alasan untuk berinovasi dalam memberikan label merk dagang kita supaya menarik minat pembeli,” ungkapnya.
Dia melihat bahwa para pemuda pemudi bangsa Indonesia saat ini banyak mengalami krisis identitas akibat kemajuan teknologi yang begitu pesat dan era globalisasi digital yang serba canggih dan cepat sehingga membuat para anak-anak, pemuda, remaja filter saringan budi pekerti nya tak mampu membendung pengaruh ideologi bangsa asing tersebut.
“Bahasa Indonesia telah diakui dunia dan masuk dalam daftar situs dunia, membuat negara Indonesia semakin dikenal luas oleh bangsa-bangsa asing akibat berbagai macam prestasi dan pencapaian yang dilakukan putra-putri negeri terutama dalam hal memanfaatkan kemajuan teknologi informasi era digitalisasi yakni memperkenalkan Budaya Kearifan Lokal Bahasa Indonesia,” tuturnya.
Bahkan, tambah Tendean beberapa negara seperti Jepang, Korea, Tiongkok telah menjadikan bahasa Indonesia menjadi bahasa yang wajib dikuasai. Mengingat bahwa pasar elektronik, kendaraan bermotor, tekstil yang berasal dari tiga negara asia timur raya itu tadi begitu signifikan dan memiliki prospek yang bagus di Indonesia.
Baca Juga : Sekretaris Komisi II DPRD Pulang Pisau : Nelayan Perlu Tambahan Modal Usaha
“Jadi intinya, mulai cintailah Bahasa Indonesia, bahasa nenek moyang kita dengan penuh perjuangan dan air mata dalam mempertahankan Kemerdekaan dahulu kala. Tonjolkan bahasa kita, bukan malah bahasa asing yang berdampak tidak baik apabila selalu diutamakan dalam hal membuka usaha mandiri ataupun swasta. Pengaruh budaya asing mesti kita filter dan sharing, kita juga mesti tahu apa saja dampak negatif jika terus menerus mendahulukan bahasa asing dipergunakan untuk nama tempat usaha, serta perkantoran daripada bahasa indonesia seperti sekarang ini,” pungkasnya. [Denny-KT]
Discussion about this post