kaltengtoday.com, Palangka Raya – Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Palangka Raya melalui Badan Pengurus Cabang (BPC) Masa Bakti 2021 – 2023, tepatnya Bidang Penguatan Kapasitas Perempuan (PKP) melaksanakan kegiatan Sekolah Gerakan Perempuan (SGP) GMKI Palangka Raya Tahun 2022 untuk para kader perempuan dan laki – laki.
Menurut Ketua Cabang GMKI Palangka Raya, Jhoni Sanjaya, melalui Ketua Bidang PKP, Melina Kristiani mengungkapkan kegiatan tersebut mengangkat tema Lihatlah Kristus menjadikan semuanya baru yang terambil dari nats Alkitab Wahyu 21:1-5.
“Subtema yang kami angkat yakni memperbaharui persaudaraan, meningkatkan kepedulian, dan merangkul mereka yang rapuh dalam upaya menciptakan bumi (Indonesia) yang baru,” katanya kepada Kalteng Today, Selasa (9/8).
Dirinya mengungkapkan, kegiatan tersebut dilaksanakan di Student Center GMKI Cabang Palangka Raya yang terletak di Jalan Baban 1 c, atau Komplek GKE Sakatik.
Baca Juga : Â Rektor IAKN Palangka Raya Dukung Maper GMKI
“Untuk peserta, kami mengajak tidak hanya dari kader GMKI saja, melainkan juga dari kawan – kawan kami seperti Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI),” tuturnya.
Dirinya kembali menerangkan SKP tersebut merupakan bagian dari program kerja pihaknya yang telah dirumuskan sebelumnya.
“Tujuannya jelas untuk memperkuat kapasitas para kader kita, baik perempuan maupun laki – laki. Terlebih dalam hal penyadartahuan mengenai kesetaraan gender, feminisme, juga hal – hal lain yang berkaitan dengan peran perempuan di berbagai aspek kehidupan,” terangnya.
Selain menerima materi terkait dengan dengan materi kesetaraan gender yang bersifat umum, peserta juga diberikan materi tentang materi yang bersifat kekristenan.
Baca Juga : Â GMKI Cabang Banjarmasin dan PGIW Kalsel Minta Perda Ramadhan Kota Banjarmasin di Revisi
“Selain itu, untuk peningkatan kapasitas ini, kita juga belajar tentang kepemimpinan. Karena, secara stereotip banyak orang menganggap pemimpin itu hanya kaum laki – laki saja, padahal perempuan juga bisa berpotensi sebagai pemimpin,” terangnya.
Maka dari itu, pihaknya dalam hal ini berusaha memberikan pemahaman yang lain terkait dengan pemikiran tersebut.
“Kami ingin mengingatkan kepada semua, konstruksi sosial terkait perempuan yang dibawah laki – laki itu cukup keliru. Padahal posisi dari perempuan dan laki – laki itu sama. Dan kami berharap semua kalangan dapat memahami secara menyeluruh berkaitan dengan kesetaraan gender ini,” tutupnya.[Red]
Discussion about this post