Kalteng Today – Lifestyle, – Kecanggihan teknologi sejatinya memudahkan semua orang untuk transaksi. Mulai dari saling kirim-terima uang, beli ini itu, bayar tagihan, termasuk belanja online.
Kekinian, konsumen yang melakukan belanja melalui daring jauh lebih banyak dibanding dengan mereka yang datang langsung ke toko atau offline.
Alasannya tentu karena transaksi lebih mudah, gak capek harus keluar rumah, apalagi jalan panas-panasan, tinggal pegang gadget pilih-pilih barang sambil rebahan, konfirmasi pembayaran, tunggu barang datang. Praktis kan?
Berbagai macam pilihan sistem pembayaran juga menjadikan transaksi jual beli online itu memudahkan pelanggan. Bisa bayar pakai dompet digital, transfer bank, bahkan COD alias cash on delivery, artinya barang dibayar pada saat sampai ke rumah.
Tapi, ternyata tidak semua kemudahan dalam genggaman itu bisa selalu dirasakan oleh semua orang. Keamanan dan kenyamanan bertransaksi online juga masih belum 100% terjamin aman.
Pasalnya, masih banyak kasus barang yang datang tidak sesuai dengan yang dibeli ketika transaksi online. Bukan sekali dua kali kasus itu terjadi, entah kesalahan seller (penjual) atau juga kesalahan pembeli yang kurang teliti membaca deskripsi. Ujung-ujungnya gelut di kolom komentar.
Kalau cuma ngamuk online, kemudian ada transaksi minta barang diganti karena kekeliruan penjual sih masih wajar. Kekinian banyak terjadi kasus pembeli yang ngajak gelut alias marah-marah hingga memaki kurir sang pengirim barang. Yang notebene mereka gak tahu apa-apa tentang isi paket yang mereka kirimkan.
Yup, media sosial dalam beberapa minggu terakhir ramai dengan kasus pembeli ngamuk gara-gara barang yang mereka terima tidak sesuai pesanan.
Setelah beberapa minggu lalu heboh video emak-emak ngamuk memaki kurir hingga kata ‘Blok Gobl*k’ viral, baru-baru ini terjadi lagi seorang pria marah-marah dan meminta barangnya dikembalikan ke toko untuk ditukar karena tidak sesuai.
Yg nama nya cod, sop nya tuh paket di bayar dulu baru boleh di buka. Klo ga yakin sama barang nya bisa langsung di retur. Makanya jangn belanja online klo takut ketipu, beli lngsung ke pasar goblok GOBLOK ibu ibu blok goblok
Hapus sistem cod biar ga ngerugi kurir yg antara paket pic.twitter.com/hfbrscY1Pb— dennia (@setiawandenny90) May 16, 2021
View this post on Instagram
Bukan hanya sekadar ngamuk, yang terbaru ada pembeli yang mengancam kurir COD dengan senjata tajam minta uangnya dikembalikan gara-gara merasa ditipu belanja online. Hingga akhira pria ini berurusan dengan pihak kepolisian karena sudah membahayakan keamanan.
Melihat beberapa kejadian serupa ini, akhirnya netizen menyimpulkan bahwa ternyata tidak semua masyarakat yang bertransaksi jual beli online dengan sistem Cash on Delivery alias COD itu paham dengan alur transaksinya.
Beberapa orang memahami bahwa ketika membeli barang COD, mereka bisa membuka terlebih dahulu barang yang diantar kurir, ketika merasa tidak sesuai mereka bisa complain langsung ke kurir dan menolak untuk bayar sampai barangnya diganti dengan yang mereka inginkan.
Ya, faktanya banyak pembeli yang masih belum mengerti sistem pembayaran Cash on Delivery itu artinya hanya bayar di tempat. Masalah barang sesuai atau tidak, tetap bukan tanggungjawab kurir karena tugas kurir hanya mengantarkan paket yang mereka bawa.
Itu sebabnya ketika membuka paket dari pembelian online (baik itu pakai pembayaran digital maupun COD) harus direkam video pada saat unboxing.
Karena jika barang yang diterima tidak sesuai, pembeli bisa komplain ke penjual dengan cara chat di platform online atau kolom pengaduan di e-commerce di mana kita membeli barang tersebut.
Jika ada indikasi penjual tidak merespon, pembeli juga bisa mengadukan ke pihak e-commerce agar ditindaklanjuti secara tegas.
Sederhananya, belanja online ya gelutnya juga online. Kalau belanja online tapi malah maki-maki abang kurir yang tugasnya cuma nganter barang ya kasihan dong Pak, Bu.
Baca juga :Â Cerita di balik Pembuatan Luca, Film Animasi Disney Pixar yang Akan Tayang Juni 2021
Atas dasar inilah banyak netizen yang minta sistem COD dalam belanja online dihapuskan. Daripada makin banyak masyarakat yang ribut di media sosial gara-gara beli PS5 yang datang beras 5kg kan, emang beneran ngajak gelut.
Kalau menurut kalian gimana, sistem COD mending dihapuskan atau justru memudahkan? [Red]
Discussion about this post