Kaltengtoday.com, Palangka Raya – Pada Desember 2023, inflasi gabungan Kota Palangka Raya dan Sampit sebesar 0,30 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 118,69. Dari 90 kota IHK, 85 kota mengalami inflasi, sedangkan 5 kota mengalami deflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Ternate sebesar 1,64 persen dengan IHK sebesar 117,18 dan deflasi tertinggi terjadi di Meulaboh sebesar 0,67 persen dengan IHK sebesar 120,38.
Baca Juga :Â Jaga Stabilitas Harga Cabai dan Inflasi Daerah Distan Jual Cabe Murah
Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng, Eko Marsoro inflasi gabungan Kota Palangka Raya dan Sampit pada Desember 2023 terjadi karena adanya peningkatan indeks harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau (0,66 persen).
“Lalu, kelompok transportasi (0,60 persen), kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya (0,38 persen), kelompok pakaian dan alas kaki (0,21 persen), kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan (0,16 persen), kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga (0,15 persen), serta kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya (0,08 persen),” ucapnya kepada awak media, Rabu (3/1/2024).
Baca Juga :Â Wagub Kalteng Buka Pasar Penyeimbang untuk Meringankan Beban Masyarakat dan Menanggulangi Inflasi
Ia menjelaskan, inflasi tahun kalender dan inflasi tahun ke tahun (Desember 2023 terhadap Desember 2022) untuk gabungan Kota Palangka Raya dan Sampit sebesar 2,64 persen.
“Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi pada Desember 2023 antara lain daging ayam ras, angkutan udara, tomat, emas perhiasan, ikan gabus, ikan nila, bawang merah, gula pasir, rokok kretek filter, dan beras,” bebernya.
Selain itu, ditambahkannya, komoditas yang memberikan sumbangan deflasi pada Desember 2023 antara lain bahan bakar rumah tangga, semangka, kacang panjang, daging babi, kangkung, ketimun. [Red]
Discussion about this post