Kaltengtoday.com, Sampit – Wakil Ketua I DPRD Kotim, H. Rudianur berharap kepada pemda setempat supaya dapat terus mendorong geliat ekonomi UMKM dengan berbagai terobosan yang dilakukan.
Menurut dia, selama dua tahun terakhir ini pandemi Covid-19 telah merusak sendi-sendi kehidupan sosial ekonomi masyarakat terutama para pelaku UMKM, sehingga berbagai terobosan perlu dilakukan agar perekonomian UMKM bisa kembali bangkit.
Baca juga :Â DPRD Kotim Dorong Pemda Jadikan Aspirasi Masyarakat sebagai Prioritas Pembangunan
“Kita ketahui sendiri, pandemi Covid-19 masih berlangsung hingga saat ini dan belum diketahui kapan akan berakhir. Jadi, upaya-upaya dari pemda harus ada guna memulihkan perekonomian UMKM di Kotim,” tuturnya, Senin (29/8/2022).
Ia mengapresiasi adanya berbagai event atau kegiatan yang dilaksanakan pemda seperti halnya yang baru-baru ini dilaksanakan pekan raya sampit, itu merupakan salah satu terobosan yang sangat baik untuk dapat memulihkan ekonomi UMKM.
Kegiatan seperti itu ada baiknya dilaksanakan secara berkala, misalnya membuka pameran UMKM dan lain sebagainya. Sehingga, dengan begitu pelaku UMKM dapat berekspresi memperkenalkan produk-produknya dan tentu bisa meningkatkan penghasilan.
Seperti yang diketahui, pada 27 Agustus 2022 kemarin pekan raya sampit digelar di Stadion 29 November Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, kegiatan tersebut didukung pemerintah daerah setempat karena dinilai membantu percepatan pemilihan ekonomi, khususnya usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Ketua UMKM Harati yang juga Ketua Panitia Pekan Raya Sampit, Rahmat Noor mengatakan, Pekan Raya Sampit dilaksanakan pada 27 Agustus sampai 5 September 2022. Kegiatan juga diramaikan pameran foto sejarah Kota Sampit.
“Pekan Raya Sampit ini kami gelar karena tingginya antusiasme pedagang dan masyarakat. Mereka meminta kegiatan ini digelar lagi. Makanya setelah sukses Bazar UMKM Harati, kini kita gelar Pekan Raya Sampit,” jelas Rahmat.
Ia menjelaskan, jumlah pedagang yang menempati tenda awalnya disiapkan untuk 50 pedagang, namun karena banyak yang meminta akhirnya ditambah sehingga menjadi 70 tenda.
Baca juga :Â DPRD Kotim Gelar Paripurna Dengarkan Pidato Kenegaraan Presiden
Lapak pedagang kaki lima yang awalnya disiapkan hanya untuk 30 orang pedagang, juga ditambah menjadi 40 lapak atas permintaan pedagang.
“Itu pun mohon maaf karena terpaksa beberapa tidak bisa bergabung. Tidak memungkinkan lagi bagi kami menambah karena harus ada akses jalan dan menjaga kenyamanan,” ujar Rahmat.
Rahmat menambahkan Pekan Raya Sampit menjadi bagian dari percepatan pemulihan ekonomi di Kotawaringin Timur. Waktu 10 sepuluh hari selama pelaksanaan Pekan Raya Sampit akan dioptimalkan. [Red]
Discussion about this post