Sebelumnya, Marvin Horale Pasaribu, selaku ketua pelaksana kegiatan berharap adanya alat mixer ini, KUPS dapat memproduksi pakan berkualitas dengan lebih mudah dan efisien.
“Teknologi ini dirancang untuk dapat digunakan oleh kelompok-kelompok usaha kecil seperti KUPS Tuwung, sehingga mereka dapat meningkatkan kapasitas produksi mereka,” ucapnya.
Di tahap pelaksanaan kegiatan dilakukan pada 21 hingga 22 Agustus 2024, kegiatan dimulai dengan sosialisasi kepada anggota KUPS dan masyarakat setempat mengenai pentingnya memanfaatkan limbah ikan dan limbah sayuran sebagai bahan tambahan dalam pembuatan pakan ikan lele.
“Edukasi ini dilaksanakan di balai desa Tuwung dan disambut dengan antusias oleh para peserta,” tuturnya lagi.
“Ini adalah kesempatan emas bagi mahasiswa untuk melihat langsung bagaimana ilmu yang mereka pelajari dapat diterapkan dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat,” tambahnya.
Baca Juga : Â Dispora Gelar Pelatihan Kewirausahaan Pemuda di Pulang Pisau
Gerakan swasembada pakan yang diinisiasi oleh Universitas Palangka Raya ini menjadi langkah nyata dalam memberdayakan masyarakat Desa Tuwung.
Dengan memanfaatkan sumber daya lokal yang ada, kelompok KUPS Perikanan diharapkan mampu mandiri dalam produksi pakan ikan, sekaligus membuka peluang usaha baru yang dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka.
Keberhasilan kegiatan ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat dalam menciptakan solusi berkelanjutan untuk tantangan ekonomi lokal. Semoga, inisiatif ini dapat menjadi model bagi desa-desa lain di Indonesia dalam upaya mencapai kemandirian ekonomi melalui inovasi dan pemberdayaan masyarakat. [Red]
Discussion about this post